Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Dengar Suara Teriakan di Areal Persawahan, Saat Didekati Ternyata Mayat Santri

Kompas.com - 28/02/2020, 07:01 WIB
Candra Setia Budi

Editor

 

Setelah itu, lanjut Aah, warga kembali mendengar suara teriakan dari dalam areal sawah. Setelah dicek, terlihat seorang laki-laki melambaikan tangan meminta tolong.

Kemudian warga mengevakuasi korban yang masih hidup dan dibawa ke rumah warga.

"Saat dievakuasi, korban yang diketahui bernama AS dalam keadaan lemas dan menggigil kedinginan, serta tubuhnya kotor," jelasnya.

"Warga pun membersihkan tubuhnya. Setelah mengetahui asalnya, korban dibawa ke Pesantren Assalam," sambungnya.

Baca juga: Berniat Kelabui Polisi, Budi Masukkan Mayat Anaknya Sedalam 2 Meter ke Gorong-gorong

Selain mengevakuasi korban selamat, di antara warga ada yang melaporkan tentang penemuan mayat laki-laki di areal persawahan ke Polsek Bojonggenteng.

Pada malam itu juga, sejumlah anggota Polsek Bojonggenteng mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Hingga Rabu (26/2/2020) dini hari, akhirnya mayat pria itu dibawa ke RSUD Sekarwangi, Cibadak.

"Dini hari tadi kami menerima dua pasien dari Polsek Bojonggenteng, satu dalam kondisi meninggal dunia dan satu pasien ditangani di IGD," kata Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sekarwangi Egy Pratama Setiawan kepada wartawan.

Baca juga: Ini Motif Ayah Kandung Buang Jasad Anaknya di Gorong-gorong Sekolah

Egy menjelaskan pasien yang meninggal dunia langsung ditangani di ruang forensik.

Sedangkan, lanjut Egi, pasien yang ditangani di IGD saat tiba dengan kondisi keracunan obat.

"Obatnya apa, saat ini sedang penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka, Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Bantah Bunuh Anaknya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com