Ia pun meminta para biro perjalanan haji dan umrah untuk segera berkoordinasi dengan maskapai dan pengelola hotel untuk mengurus rencana penjadwalan ulang keberangkatan, sambil mensosialisasikan situasi terkini pada para jemaah.
"Mengajak kawan-kawan travel untuk meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang berita dan kebijakan baru ini agar diterima jamaah dengan lapang dada dan penuh rasa aman dengan jaminan tidak hangusnya semua pembayaran mereka yang sudah terlanjur dibayarkan," tuturnya.
Ia belum bisa menghitung berapa kerugian akibat kebijakan tersebut.
"Potensi kerugian terbagi dalam durasi waktu keberangkatan. Kalau dari waktu keberangkatan diatas 3 minggu itu 100 persen jadi kerugian, kalau 1 bulan hanya 30 persen, kalau 2 bulan cuman 10 persen, kalau 3 bulan sebelum keberangkatan aman," jelasnya.
Baca juga: Warga Jepang yang Positif Virus Corona Pernah Menginap di Denpasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.