Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Stop Umrah karena Virus Corona, Ridwan Kamil Hormati Keputusan

Kompas.com - 27/02/2020, 16:40 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi yang terpaksa menangguhkan perjalanan umrah menyusul merebaknya wabah virus corona.

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil di sela peninjauan warga terdampak banjir di Kampung Kedung Gede, Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Kamis (27/2/2020).

"Kita hormati saja, yang paling ekstrem adalah melarang datang dan pergi mereka-mereka yang terdampak atau dari daerah terdampak. Seperti halnya Indonesia memberhentikan penerbangan dari China dan ke China, saya kira hal yang sama dilakukan yah," ujarnya. 

Pria yang akrab disapa Emil itu memahami kesulitan pemerintah dalam menyikapi dampak dari penyebaran virus corona.

Baca juga: Curhat Warga Jabar di Daegu Korsel, Minta Ridwan Kamil Kirim Masker

Apalagi, Arab Saudi didatangi jutaan jemaah dari negara asing.

"Karena saya paham lah dengan jutaan orang ke Madinah dan Makkah, mensterilkan potensinya (virus corona), lebih repot," katanya.

Jemaah diminta sabar

Sementara itu, Serikat Perjalanan Umroh dan Haji Indonesia (Sapuhi) Jawa Barat mengajak para calon jemaah umrah untuk bersabar demi kepentingan yang lebih luas.

"Memang kami semua sudah dapat berita dari muasasah Arab Saudi tentang penyetopan sementara berkenaan dengan dampak virus corona dan kita wajib mentaatinya guna kemaslahatan diri jamaah, perusahaan, asosiasi dan juga bangsa kita yang selalu terus menjaga hubungan baik dengan pihak Kerajaan Saudi Arabia," tutur Ketua DPD Sapuhi Jabar Zainur Rofieq.

Baca juga: Heboh Pasien Suspect Corona Meninggal Lalu Dibungkus Plastik di Semarang, Ini Penjelasan Rumah Sakit

 

Ia pun meminta para biro perjalanan haji dan umrah untuk segera berkoordinasi dengan maskapai dan pengelola hotel untuk mengurus rencana penjadwalan ulang keberangkatan, sambil mensosialisasikan situasi terkini pada para jemaah.

"Mengajak kawan-kawan travel untuk meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang berita dan kebijakan baru ini agar diterima jamaah dengan lapang dada dan penuh rasa aman dengan jaminan tidak hangusnya semua pembayaran mereka yang sudah terlanjur dibayarkan," tuturnya.

Ia belum bisa menghitung berapa kerugian akibat kebijakan tersebut.

"Potensi kerugian terbagi dalam durasi waktu keberangkatan. Kalau dari waktu keberangkatan diatas 3 minggu itu 100 persen jadi kerugian, kalau 1 bulan hanya 30 persen, kalau 2 bulan cuman 10 persen, kalau 3 bulan sebelum keberangkatan aman," jelasnya. 

Baca juga: Warga Jepang yang Positif Virus Corona Pernah Menginap di Denpasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com