SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur menduga pelaku pemalsuan akun Go-Jek atau "gojek tuyul" berinisial MF (35) tidak bekerja sendirian.
Polisi tengah menyelidiki kemungkinan adanya jaringan dalam kasus ini.
"Saya curiga ini jaringan, karena itu saya minta Ditreskrimum untuk mengembangkan penyidikan kasus ini," kata Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, di Mapolda Jatim, Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Gojek Tuyul Mengincar Bonus dari Transaksi Fiktif
Polisi mendapati MF memiliki 41 akun driver Go-Jek. Pelaku juga membuat 31 akun restoran dan puluhan akun customer.
Akun-akun palsu itu dibuat tersangka dengan menggunakan data pribadi orang lain.
Dengan akun-akun tersebut, pelaku melakukan transaksi seperti GoFood dan GoBiz.
Tersangka memperoleh keuntungan dari poin yang diberikan Go-Jek berdasarkan jumlah transaksi tertentu. Hal itu merugikan Go-Jek.
Baca juga: Gojek Tuyul Ditangkap Polisi, Punya 8.850 Nomor Telepon dan 41 Akun Gojek
"Pelaku punya 8.850 nomor ponsel yang aktif dan teregistrasi dengan nama orang lain. Sementara, ponselnya yang disita ada 40 unit," kata Luki.
Rugikan Go-Jek
Regional Head Corporate Affairs Go-Jek Wilayah Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji, mengatakan, sistem sudah mendeteksi praktik tersebut dan yang pasti merugikan perusahaan.
"Selain perusahaan, juga merugikan mitra-mitra kami yang selama ini bekerja dengan baik," ujar dia.
(KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.