Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian 232 Hari Keluarga Sertu Dita Ilham Primojati Berakhir...

Kompas.com - 18/02/2020, 13:14 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Penantian keluarga Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati, salah satu anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akhirnya berakhir.

Selama kurang lebih delapan bulan keluarga terus memantau perkembangan pencarian heli yang hilang sejak 28 Juni 2019, baik melalui media massa maupun Whatsapp grup yang berisi para keluarga kru heli.

Bahkan ibu Ilham, Sugianti (54), menghitung anaknya hilang kontak selama 232 hari, sebelum akhirnya ditemukan bangkai heli dan jenazah teridentifikasi.

Baca juga: Sertu Ilham, Anggota TNI Korban Heli MI-17 Jatuh di Papua Dimakamkan di Banyumas

Kakak Ilham, Dita Ibnu Ariandana (29) mengatakan, menerima informasi dari dua anggota Skadron 31/ Serbu yang datang ke rumah beberapa hari lalu.

"Yang jelas setiap hari doa, itu pasti. Kita selalu update baik media dan kesatuan. Kalau beberapa hari enggak ada info, kita jemput bola tanya gimana perkembangan pencarian, kita mendesak agar selalu update," kata Ibnu seusai pemakaman di Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2020).

Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Ilham.

Ilham yang merupakan lulusan SMK penerbangan ini menjadi anggota TNI sejak 2015 dan bertugas di Skadron 31/Serbu Semarang menjadi avionik.

"Kami sangat bersyukur (jenazahnya ditemukan), meski gugur dalam tugas. Itu yang terbaik untuk dia sendiri dan keluarga. Insya Allah tidak sia-sia, dia jadi pahlawan, keluarga ikhlas," ujar Ibnu.

Ibnu menceritakan, sebelum terbang menuju Papua, Ilham sempat menelpon dirinya dan meminta berbicara dengan ayahnya, Subandi.

"Kalau enggak salah ketiga atau keempat kalinya ke Papua. Yang terakhir sampai telepon 'saya bapak di mana?. Saya mau ngobrol, mau pamitan minta doanya'. Biasanya pamitan mau terbang, tapi enggak seperti ini minta doa dan ngobrol lebih intens," kata Ibnu.

Baca juga: 12 Jenazah Korban Heli MI-17 Dipulangkan Secara Bertahap, Pelepasan Dipimpin Panglima TNI

Ilham merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Ibnu sangat dekat dengan adiknya karena pernah tinggal bersama selama di Yogyakarta selama kurang lebih tiga tahun.

"Banyak kenangan, karena dulu SMA,-nya di Yogyakarta, saya juga kuliah di Yogyakarta. Kami bareng tiga tahun, kos bareng sekamar terus. Dulu suka main motor bareng, dia periang, untuk bergaul asyik, kalau istilah sekarang enggak gampang baper," ujar Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com