KULON PROGO, KOMPAS.com - Wabah virus corona ikut memengaruhi berlangsungnya kemanusiaan untuk Indonesia.
Di antaranya, aksi sosial bedah rumah yang melibatkan relawan asing melalui NGO Habitat for Humanity Indonesia (Habitat) di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Panewu (Camat) Sentolo, Widodo, mengungkapkan ada empat gelombang relawan yang menunda rencana kedatangannya pada Februari 2020.
"Dari Korea Selatan ada satu angkatan dan Jepang tiga angkatan. Sementara mereka off dulu menghormati rencana pemerintah kita," kata Widodo, Jumat (14/2/2020).
Baca juga: Cara Lain Rayakan May Day Selain Demo: Pengusaha Bedah Rumah Buruh di Kulon Progo
Habitat merupakan NGO dengan beberapa program kemanusiaan, salah satunya ikut membantu rehabilitasi rumah dan tempat tinggal keluarga Indonesia. Mereka juga melibatkan relawan yang didatangkan dari berbagai negara.
Organisasi ini mulai beraksi di Kulon Progo sejak Desember 2019, diawali dengan membangun dua unit rumah, dua PAUD, satu toilet di berbagai pedukuhan Kelurahan Tuksono.
Dalam pertemuan para Lurah Sentolo akhir 2019 lalu, menguat harapan keterlibatan Habitat hingga 5 tahun.
Baca juga: Baterai dan Panel Surya di Kulon Progo Dicuri, Sisakan Tiang Lampu
Kehadiran bantuan asing dirasa membantu percepatan bedah rumah tidak layak huni yang juga sudah berlangsung lama di Kulon Progo.
"Tuksono saja terhitung ada 200 rumah tidak layak huni. Sampai berapa lama dengan kekuatan APBN dan APBD kita yang seberapa sih," kata Widodo.