Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Asing yang Akan Bedah Rumah Warga Miskin Kulon Progo Batal Datang karena Wabah Corona

Kompas.com - 14/02/2020, 13:26 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Wabah virus corona ikut memengaruhi berlangsungnya kemanusiaan untuk Indonesia.

Di antaranya, aksi sosial bedah rumah yang melibatkan relawan asing melalui NGO Habitat for Humanity Indonesia (Habitat) di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Panewu (Camat) Sentolo, Widodo, mengungkapkan ada empat gelombang relawan yang menunda rencana kedatangannya pada Februari 2020.

"Dari Korea Selatan ada satu angkatan dan Jepang tiga angkatan. Sementara mereka off dulu menghormati rencana pemerintah kita," kata Widodo, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Cara Lain Rayakan May Day Selain Demo: Pengusaha Bedah Rumah Buruh di Kulon Progo

Habitat merupakan NGO dengan beberapa program kemanusiaan, salah satunya ikut membantu rehabilitasi rumah dan tempat tinggal keluarga Indonesia. Mereka juga melibatkan relawan yang didatangkan dari berbagai negara.

Organisasi ini mulai beraksi di Kulon Progo sejak Desember 2019, diawali dengan membangun dua unit rumah, dua PAUD, satu toilet di berbagai pedukuhan Kelurahan Tuksono.

Dalam pertemuan para Lurah Sentolo akhir 2019 lalu, menguat harapan keterlibatan Habitat hingga 5 tahun.

Baca juga: Baterai dan Panel Surya di Kulon Progo Dicuri, Sisakan Tiang Lampu

Kehadiran bantuan asing dirasa membantu percepatan bedah rumah tidak layak huni yang juga sudah berlangsung lama di Kulon Progo.

"Tuksono saja terhitung ada 200 rumah tidak layak huni. Sampai berapa lama dengan kekuatan APBN dan APBD kita yang seberapa sih," kata Widodo.

 

Habitat pun merancang program rehabilitasi 26 unit rumah di Sentolo pada rentang Januari-November 2020.

Mereka berniat mengikutsertakan para volunteer dari Belanda, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, hingga Jepang.

Belasan orang dalam satu gelombang relawan biasanya ikut bekerja bersama warga membangun rumah selama satu pekan.

Tiap bedah satu rumah bisa lebih dari 1 angkatan relawan.

"Mereka ikut kerja jadi kuli dan tukang selama satu minggu di lokasi," katanya.

Total aksi satu tahun bisa melibatkan 135 volunteer asing bedah rumah di Kulon Progo.

"Dua tim Belanda pada Desember 2019 dan Australia Januari 2020. Sebelum heboh Corona mereka sudah melakukan kegiatan. Rencananya, mereka akan datang lagi di Februari 2020, dengan Korea Selatan dan Jepang, Mei ada dari Belanda," kata Widodo.

 

Wabah Corona merebak di China hingga menjangkit puluhan negara lain. Karenanya, pengiriman semua relawan ditunda, utamanya Korea Selatan dan Jepang.

"Pengaruhnya hanya penundaan, karena masing-masing pemerintah waspada. Intinya sama-sama waspada. Mereka waspada, kita juga waspada. Sama-sama menjaga jarak," kata Widodo.

"Habitat juga menghormati kebijakan masing-masing pemerintah. Sekiranya sudah aman maka akan kembali melanjutkan kegiatan," kata Widodo.

NGO Habitat membantu bedah rumah warga Sentolo. Mereka membangun rumah dengan konstruksi tahan gempa dengan ukuran 6x6 meter.

"Semangat mereka rumah bisa melindungi warga DIY yang rentan gempa," kata Widodo.

Widodo merasa pilihan itu tepat. Pasalnya, sekitar 20 persen warga Sentolo masuk keluarga miskin pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com