Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Kasus "Bullying" di Sekolah, Ada yang Hilang dalam Diri Pelaku

Kompas.com - 14/02/2020, 05:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Hilangnya empati

Sementara itu, menurut pemerhati pendidikan yang juga Wakil Kepala Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Apri Damai Sagita Krissandi, kasus bullying di sekolah menjadi bukti hilangnya kemampuan berempati pada anak.

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya peran orangtua yang hanya memenuhi kebutuhan secara finansial keluarga tanpa membuka dialog antar pribadi dengan anak.

"Secara teori, empati bisa tumbuh sendiri namun perlu stimulus yang tepat. Sejak balita bisa ditumbuhkan, tetapi fenomena saat ini "ketidakhadiran orangtua secara emosional", maka perkembangan emosi anak tumbuh secara liar. Orangtua hanya memenuhi kebutuhan finansial saja," katanya saat dihubungi telepon oleh Kompas.com pada hari hari Kamis (13/2/2020).

Apri menambahkan, kasus bullying juga memunculkan pertanyaan apakah metode pendidikan karakter yang digencarkan Kementerian Pendidikan sudah dijalankan dengan tepat?

"Selama ini ada tim khusus pengembang pendidikan karakter di Kementrian Pendidikan, tetapi teknis pelaksanaannya belum mendarat dengan baik di sekolah," kata Apri.

"Menurut saya, tim ini seharusnya bukan menembangkan bahan ajar tetapi panduan teknis menumbuhkan empati melalui contoh-contoh nyata di sekolah, misal cara pendampingan emosi dengan permainan dan film, solusi ketika siswa bertengkar, solusi ketika guru menemui kasus perundungan, dan lain-lain," tambah Aris.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Khairina, Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com