Kepala Rutan Kabanjahe Simson Bangun mengatakan, penyebab kericuhan lantaran protes terkait hukuman disiplin yang diajukan oleh para tahanan.
Awalnya, menurut Simson, petugas rutan menggelar razia.
Dari razia tersebut, 2 narapidana didapati menyimpan narkoba.
"Setelah kasusnya dikembangkan, jadi ada 4 orang napi dan tambah 2 sipir, jadi ada 6 orang," kata Simson dalam wawancara di Breaking News KompasTV, Rabu siang.
Para tahanan yang terlibat narkoba kemudian mendapatkan hukuman disiplin.
Mereka diborgol dan dirantai di tempat khusus yang disebut 'Tutupan Sunyi'.
Rupanya hukuman itu memicu kemarahan tahanan lainnya.
"Jadi mereka enggak terima kena hukuman disiplin di Tutupan Sunyi, digari," kata Simson. Ia juga menduga ada provokator yang memancing emosi warga binaan lainnya.
Baca juga: Rutan Kabanjahe yang Terbakar Dihuni 410 Orang, Hanya Dijaga 8 Petugas
Sebab, menurut Simson, penjara itu diisi 410 orang.
Jumlah tersebut sangat jauh bila dibandingkan daya tampung rutan, yakni 145 orang.
Over kapasitas di rutan tersebut mencapai empat kali lipat dari daya tampung idealnya.
Simson menyebut, jumlah penjaga dan warga binaan pun sangat timpang.
"Penjaga hanya delapan orang," kata Simson, seperti dikutip dari Kompas TV.
Sumber: Kompas.com/ Kompas TV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.