Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pertemuan Anies dengan Uu di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya Sabtu lalu, tak perlu diperdebatkan.
Sebab, menurutnya, kapasitas Uu hanya tuan rumah di pesantren milik keluarganya.
"Saya kira dalam kondisi hari ini siapapun yang ingin bersilaturahmi ya harus diterima," ungkap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (7/2/2020).
"Jadi kalau saya pun melakukan hal yang sama ke tempat lain juga harapannya disambut dengan baik. Karena syariatnya siapa yang bertamu harus dihormati." sambungnya.
Baca juga: Tujuan Anies Baswedan Bertemu Wagub Uu Ruzhanul Ulum di Tasikmalaya
Uu mengatakan, dalam pertemuan itu, Anies membagikan bingkisan kepada Dewan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda KH Abdul Aziz Affandy berupa sarung dan madu Arab.
"Kalau bingkisan, saya tidak tahu persis tapi yang dilihat karena itu tidak dibungkus kado, ya biasanya yang datang lumrah memberikan sarung," ujarnya.
"Sebagian (sarungnya) dibagikan ke mereka yang hadir dan madu Arab. Kalau bantuan untuk pesantren, pembangunan tidak ada," lanjutnya.
Sementara itu, Asep membantah dalam pertemuan itu ada kabar bahwa Anies memberikan bantuan ke pondok pesantren.
"Tidak, tidak ada memberikan bantuan apa pun," jelas Asep.
Baca juga: Wagub Uu: Anies Baswedan Bagikan Sarung dan Madu Arab di Pesantren Keluarga
Uu mengatakan, pertemuan itu menjadi kali pertama Anies datang ke pesantren keluarganya.
Ia pun membantah soal adanya indikasi dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024.
"Kalau masalah dukungan itu ini saya juga harus tahu diri. Saya ada di Jawa Barat, saya wakil Kang Emil membawa popularitas saya hari ini, masa saya gak punya etika politik," jelasnya.
Hal senada dikatakan Asep, ia memastikan bahwa kunjungan Gubernur DKI tersebut ke pesantrennya tidak ada unsur apa pun, apalagi dikait-kaitkan dengan unsur kepentingan politik.