Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Anies Baswedan Temui Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Tasikmalaya

Kompas.com - 08/02/2020, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPA.com - Pada Sabtu (1/2/2020) lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manojaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebelum berkunjung ke Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya, Anies pada hari yang sama sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Suryalaya di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Uu tak membantah soal pertemuan dirinya dengan Anies di pondok pesantren milik keluarganya tersebut.

"Iya ada pertemuan," kata Uu saat ditemui usai acara kopdar bersama DPRD Jabar di Green Forest Resort, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (6/2/2020).

Uu menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Anies bukan diinisiasi oleh pihak pesantren.

Uu mengaku dirinya hanya diminta oleh pamanya KH Abdul Aziz Affandy, untuk mendampingi pertemuan tersebut.

"Jadi tentang pertemuan saya dengan Pak Anies yang ada di foto. Memang itu benar adanya pertemuan itu," katanya, Kamis.

"Kami tidak mengundang, beliau yang ke pesantren kami. Kemudian saya disuruh oleh mamang saya untuk mendampingi beliau," sambungnya.

Uu menuturkan, kedatangan Anies ke Pondok Pesantren Miftahul Huda dibawa oleh Ustaz Muhammad Nuh, salah seorang lulusan pesantren tersebut yang berdomisili di Jakarta.

Adapun yang dibahas meliputi tentang perkembangan pesantren Miftahul Huda.

"Karena (Anies) dibawa ustaz Muhammad Nuh salah satu alumni Miftahul Huda di Jakarta. Konteks obrolannya tentang Ponpes, sejarah berdirinya pesantren, organisasi yang sudah punya 1800 cabang lembaga dengan santri (jutaan di Miftahul Huda)," jelasnya.

Baca juga: Anies Baswedan Diam-diam Temui Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Ada Apa?

 

Hanya silaturahmi

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya, KH Asep Maoshul Affandy mengatakan, kunjungan Anies Baswedan ke pesantrennya hanya bersifat silaturahmi biasa.

Dalam pertemuan itu, Anies ditemui oleh adik Asep Maoshul sekaligus salah satu pimpinan ponpes Miftahul Huda, KH Azis Affandy dan sepupunya sekaligus Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

"Saat kunjungan Pak Anies saya lagi di Jakarta. Pak Anies bertemu adik saya dan sepupu saya. Itu hanya pertemuan silaturahmi biasa saja," jelas Asep saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon, Kamis sore.

Pesantren pun selama ini, kata Asep, sangat terbuka bagi siapa pun yang hendak berkunjung dan bersilaturahmi.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pertemuan Anies dengan Uu di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya Sabtu lalu, tak perlu diperdebatkan.

Sebab, menurutnya, kapasitas Uu hanya tuan rumah di pesantren milik keluarganya.

"Saya kira dalam kondisi hari ini siapapun yang ingin bersilaturahmi ya harus diterima," ungkap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (7/2/2020).

"Jadi kalau saya pun melakukan hal yang sama ke tempat lain juga harapannya disambut dengan baik. Karena syariatnya siapa yang bertamu harus dihormati." sambungnya.

Baca juga: Tujuan Anies Baswedan Bertemu Wagub Uu Ruzhanul Ulum di Tasikmalaya

 

Anies bagikan sarung dan madu arab, bantah beri bantuan

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan), saat mendampingi Dewan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda KH Abdul Aziz Affandy (tengah) bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pondok pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu 1 Februari 2020 lalu.Istimewa Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan), saat mendampingi Dewan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda KH Abdul Aziz Affandy (tengah) bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pondok pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu 1 Februari 2020 lalu.

Uu mengatakan, dalam pertemuan itu, Anies membagikan bingkisan kepada Dewan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda KH Abdul Aziz Affandy berupa sarung dan madu Arab.

"Kalau bingkisan, saya tidak tahu persis tapi yang dilihat karena itu tidak dibungkus kado, ya biasanya yang datang lumrah memberikan sarung," ujarnya.

"Sebagian (sarungnya) dibagikan ke mereka yang hadir dan madu Arab. Kalau bantuan untuk pesantren, pembangunan tidak ada," lanjutnya.

Sementara itu, Asep membantah dalam pertemuan itu ada kabar bahwa Anies memberikan bantuan ke pondok pesantren.

"Tidak, tidak ada memberikan bantuan apa pun," jelas Asep.

Baca juga: Wagub Uu: Anies Baswedan Bagikan Sarung dan Madu Arab di Pesantren Keluarga

 

Bantah dukung Anies untuk Pilpres 2024

IlustrasiKOMPAS/HANDINING Ilustrasi

Uu mengatakan, pertemuan itu menjadi kali pertama Anies datang ke pesantren keluarganya.

Ia pun membantah soal adanya indikasi dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024.

"Kalau masalah dukungan itu ini saya juga harus tahu diri. Saya ada di Jawa Barat, saya wakil Kang Emil membawa popularitas saya hari ini, masa saya gak punya etika politik," jelasnya.

Hal senada dikatakan Asep, ia memastikan bahwa kunjungan Gubernur DKI tersebut ke pesantrennya tidak ada unsur apa pun, apalagi dikait-kaitkan dengan unsur kepentingan politik.

"Nggak ada apa pun ya, murni itu silaturahmi saja, kita terbuka saja kalau ada yang mau berkunjung dan bersilaturahmi," kata Asep sekaligus salah satu anggota DPR RI asal PPP tersebut.

Baca juga: Wagub Uu Persilahkan Masyarakat Tafsirkan Sendiri Arti Kunjungan Anies ke Ponpes Miftahul Huda

Ridwan Kamil tak menampik jika pertemuan itu akan ditafsir secara politis. Namun, ia menilai keterkaitan dengan kontestasi Pilpres 2024 masih terlalu pagi.

Apalagi, lanjut dia, situasi politik pasca-pilpres 2019 akan memunculkan banyak kejutan.

"Kalau dihubung-hubungkan dengan politik saya kira masih jauh. Kalau politik kan membuka komunikasi, nanti siapa bagaimana suka ada kejutan-kejutan di akhir proses," katanya.

"Ini menunjukan politik itu bukan matematika tidak bisa dihitung jauh-jauh hari. Tapi kalau komunikasi itu harus dibangun saya kira itu baik." jelasnya.

Baca juga: Kata Ridwan Kamil soal Anies Main ke Ponpes Wagub Uu: Kalau soal Pilpres, Masih Terlalu Pagi...

 

Sumber: KOMPAS.com (Dendi Ramdhani, Agie Permadi, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com