Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 5 Tahun, Anak Tukang Bakso Asal Tasikmalaya Ditemukan di Medan, Keluarga Kaget

Kompas.com - 07/02/2020, 14:40 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rina Rismayanti (27), warga asal Kampung Bojongnangka Kelurahan Sukamenak Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya diketahui telah hilang lima tahun dan selama ini dianggap meninggal oleh keluarganya. 

Sampai akhirnya keluarga kaget karena anaknya berhasil dipulangkan dari Medan karena terlantar oleh Dinas Sosial Kota Tasikmalaya pada Jumat (7/2/2020) dini hari tadi.

Nurgana (60), ayah gadis tersebut mengaku kalau anaknya sudah hilang sejak tahun 2015.

Baca juga: Kata BPBD soal Atap SD di Tasikmalaya Ditopang Bambu: Bukan karena Bencana, tapi Mesti Direhab Total

 

Selama ini dirinya mengaku memiliki empat anak dan membesarkannya seorang diri karena istrinya telah meninggal dunia sejak lama.

Suasana haru pun pecah ketika dia menyaksikan dengan matanya sendiri bahwa putrinya yang hilang sejak 5 tahun lalu itu dalam kondisi sehat.

Baca juga: Tujuan Anies Baswedan Bertemu Wagub Uu Ruzhanul Ulum di Tasikmalaya

 

5 tahun hilang, dikira meninggal

Namun, Rina masih belum bisa berkata-kata banyak karena terlihat keletihan saat berada di salah satu ruangan kantor Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.

"Saya terharu dan bahagia. Alhamdulillah anak saya yang hilang sejak 2015 ditemukan. Anak saya ini hilang dari rumah saat itu diketahui pas mau shalat subuh," jelas Nurgana kepada wartawan di Kantor Dinsos Kota Tasikmalaya, Jumat (7/2/2020).

Selama 5 tahun ini dirinya sudah mencari Rina hingga ke Bandung sambil dirinya berjualan bakso.

Baca juga: KPAD: 60 Persen Kekerasan pada Anak di Tasikmalaya Akibat Perceraian

Karena ada kabar dari tetangganya Rina sempat terlihat di Bandung. "Tapi pas saya susul dan cari ke sana tak pernah ditemukan," ujar dia.

Sampai akhirnya selama dua tahun pencarian anaknya tak membuahkan hasil, lanjut Nurgana, pihaknya telah menganggap kalau anaknya telah meninggal.

Baca juga: Penyebar Hoaks Hilangnya Organ Siswi SMP Tasikmalaya Terancam 10 Tahun Penjara

 

Sempat gelar tahlilan

Acara tahlilan dan doa bersama di rumahnya pun dulu sempat digelar untuk mendoakan anaknya tersebut karena dianggap telah meninggal dunia.

"Saya sempat menduga sudah meninggal. Bahkan sudah diadakan pengajian tahlilan tiap malam," kata dia.

Nurgana mengakui kalau selama ini anaknya hilang karena kemauan sendiri dan tak ada unsur karena diiming-imingi kerja dan hal lain sebagainya selama ini.

Baca juga: Marwan 3 Tahun Idap Tumor Ganas di Lutut, Ibu: Kami Pasrah bila Harus Amputasi

Apalagi, pihak keluarga membantah kalau anaknya dikatakan sebagai salah satu korban human traficking.

"Saat itu tinggal dengan saya di Bojongnangka. Ibunya sudah meninggal. Anak saya ini punya penyakit dari SD di otaknya," ujar dia.

Baca juga: Kisah Marwan, 3 Tahun Menderita Akibat Tumor di Kaki Kanan, hingga Putus SMA

 

Terlantar di Medan

Saat pencarian, Nurgana mengaku telah melaporkan anaknya hilang ke kantor polisi setempat namun tak pernah ditemukan.

Rina pun kondisinya sampai sekarang masih belum bisa dimintai keterangannya karena diduga kondisinya belum stabil.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kota Tasikmalaya Hendra Budiman, mengaku kalau pihaknya hanya memfasilitasi pemulangan salah seorang warganya yang diketahui terlantar di Medan.

Baca juga: KPAD Desak Polisi Ungkap Misteri Kematian Siswi SMP di Tasikmalaya

 

Hal itu diketahui saat ada informasi dari Dinas Sosial Medan ke Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.

"Tadi subuh baru sampai di Tasikmalaya, dan sebelumnya diberangkatkan dari Medan memakai pesawat dan dijemput oleh kita dari Bandara Soekarno-Hatta ke Tasikmalaya," singkatnya. 

Baca juga: 2 Hari Tidak Buka, Pemilik Ruko Depan Stasiun Tasikmalaya Ditemukan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com