Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Pencari Kayu Tewas Diterkam Harimau di Hutan Riau

Kompas.com - 31/01/2020, 13:27 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus harimau mangsa manusia kembali terjadi di Riau. Kali ini, seorang pencari kayu di hutan yang jadi korban. 

Darmawan (42) tewas dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat mencari kayu di kawasan hutan di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhi), Riau.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh sebab sebagian sudah dimakan oleh si raja hutan tersebut.

Baca juga: Sujati Kaget Ada Harimau di Belakang Temannya, Peristiwa Tragis Pun Terjadi

Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang Bripka Erwin menceritakan kronologi peristiwa naas tersebut kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Begini kronologinya. 

Baca juga: Detik-detik Pencari Kayu Tewas Diterkam Harimau di Indragiri Hilir Riau

 

Korban mencari kayu di hutan bersama dua rekan

Kamis (30/1/2020) jam 07.30 WIB, Darmawan bersama dua orang temannya, Sujati (54) dan Sudirman (22) pergi mencari kayu. 

Mereka pergi mencari kayu ke kawasan hutan eks PT Bhara Induk.

Ketiga warga ini berasal dari Desa Pasir Mas, Kecamatan Batang Tuaka, Inhil.

"Korban awalnya bekerja sendirian mencari kayu yang berjarak sekitar 50 meter dari dua orang temannya," sebut Erwin.

Baca juga: Harimau yang Ditangkap di Semede Jalani Pemeriksaan Dokter di Lampung

Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Sujati berjalan ke arah korban dengan maksud meminjam obeng untuk memperbaiki chainsaw atau mesin pemotong kayu.

Namun, Sujati langsung terkejut ketika melihat seekor harimau di belakang korban yang siap untuk menerkam.

"Dar tengok belakang dar," teriak Sujati.

Seketika korban menoleh ke belakang, harimau langsung menerkamnya.

Baca juga: Harimau Pemangsa Manusia di Muara Enim Bakal Dilepas ke Habitat Semula

 

Cari pertolongan, teman korban tempuh 2 jam perjalanan

Melihat harimau menerkam, Sujati langsung kabur ke arah pondok atau camp tempat mereka tinggal di hutan dan memberitahu kepada saksi Sudirman.

Namun, mereka tak sanggup untuk menolong korban.

Sehingga, Sujati dan Sudirman pergi mencari pertolongan kepada warga di Kampung Danau di Desa Tanjung Simpang.

Baca juga: Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Kebun Pisang Warga di Pekanbaru

Mereka harus menempuh perjalanan sekitar dua jam dari lokasi kejadian ke Kampung Danau.

"Saksi dan warga yang berjumlah sekitar 30 orang berangkat ke hutan untuk menolong korban," kata Erwin.

Baca juga: Warga Sumsel Dicakar Harimau Seusai Mandi, Begini Kronologinya

 

Evakuasi terhambat, korban ditemukan tak utuh

Setelah kejadian, Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang Bripka Erwin mendapat laporan dari warga.

Kemudian dia berangkat ke lokasi untuk membantu mengevakuasi korban bersama petugas TNI.

Namun, petugas tidak bisa sampai ke lokasi karena akses jalan yang ditempuh melewati sungai.

"Kami akhirnya nunggu di sungai. Karena akses jalan di sungai buntu tertutup rumput kumpai," sebut Erwin.

Baca juga: Cerita di Balik Suara Auman Harimau di Kampus Unsri yang Menghebohkan

Dia mengatakan, setelah warga sampai ke lokasi, korban ditemukan sudah meninggal dunia akibat diterkam harimau

Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal diterkam. Jasad korban dengan kondisi penuh luka dan tidak utuh.

Selain itu, ada luka gigitan harimau di tubuh korban.

Baca juga: Heboh Harimau di Kampus Unsri, BKSDA Sumsel: Ternyata Jejak Kaki Babi Hutan

 

Butuh 5 jam sampai ke rumah duka

Warga selanjutnya mengevakuasi korban dengan cara ditandu.

Sekitar pukul 13.00 WIB, korban berhasil dievakuasi ke Kampung Danau.

"Jenazah korban kami bawa ke klinik PT THIP untuk dilakukan visum. Sampai ke klinik jam 19.00 WIB," kata Erwin.

Baca juga: Heboh Harimau Masuk Kampus Unsri, Gubernur Sumsel : Halusinasi Itu, Mungkin Kucing

Dia mengatakan, setelah dilakukan visum, korban dibawa ke rumah duka di Desa Pasir Mas, Kecamatan Batang Tuaka, Inhil untuk dimakamkan.

Namun, untuk sampai ke rumah duka, petugas harus menempuh perjalanan sekitar lima jam dengan melewati jalur sungai dan darat.

Baca juga: Diduga Jejak Harimau di Areal Kebun Sawit Bikin Geger Warga Riau, Ternyata Jejak Tapir

 

 

Lokasi hutan merupakan habitat harimau

Kepala BBKSDA Riau Suharyono saat diwawancarai Kompas.com, Kamis malam membenarkan kejadian konflik satwa dengan manusia tersebut.

"Ya, kami sudah dapat laporan harimau sumatera menerkam manusia hingga meninggal dunia," kata Suharyono.

Lokasi kejadian itu, kata Suharyono, merupakan kawasan hutan eks PT Bhara Induk. 

Baca juga: Heboh Harimau Muncul di Ogan Ilir, BKSDA Sumsel: Kami Hanya Temukan Jejak Babi Hutan

Areal tersebut selama ini menjadi rumah harimau sumatera, sehingga dilarang melakukan aktivitas di sana.

"Kawasan hutan itu adalah lanscape SM Kerumutan yang menjadi tempat habitat harimau sumatera. Sebelumnya kita juga melarang untuk melakukan aktivitas di kawasan hutan tersebut," jelas Suharyono.

Pihaknya menyampaikan duka cita atas meninggalnya Darmawan akibat diterkam satwa dilindungi itu.

Baca juga: Konflik Harimau Vs Manusia di Sumsel, Gubernur Minta Harimau Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com