MAMASA, KOMPAS.com – Remaja wanita berinisial I (15), warga Mamasa, Sulawesi Barat, trauma setelah diperkosa selama bertahun-tahun oleh ayahnya berinisial MK (60), kakaknya DM (22), dan sepupunya DA (22).
Kadis PPA Kabupaten Mamasa Festi Paotonan mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendampingan untuk memulihkan kondisi I.
“Korban saat ini kita periksa secara tertutup karena mengalami trauma psikis pasca-kejadian. Ini kita harap bisa membantru proses percepatan kondisi psikis korban,” ujar Festi saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Baca juga: Ayah, Kakak, dan Sepupu Tak Saling Tahu Telah Memerkosa Remaja Wanita Bertahun-tahun
Festi menjelaskan, di depan polisi dan petugas dari Dinas PPA Mamasa, I mengaku tak berdaya melawan karena para pelaku adalah orang terdekatnya.
Selain itu, para pelaku juga menopang kehidupan termasuk pendidikan korban.
Petugas juga berupaya memberikan obat - obatan kepada korban lantaran saat ini dinilai kondinya sangat lemah.
Sementara ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaaan polisi.
Sebelumnya diberitakan, Seorang remaja wanita berinisial I (15), warga Mamasa, Sulawesi Barat, diperkosa ayahnya berinisial MK (60), kakaknya DM (22), dan sepupunya DA (22).
Terungkapnya kasus ini bermula ketika tetangga dan tokoh masyarakat setempat merasa aneh dengan keluarga ini.
Warga curiga melihat kedekatan hubungan ketiga pelaku dan korban yang tak lazim.
Kepada warga, I mengaku diperkosa ketiga pelaku.
Namun, ia tak berdaya melawan lantaran ketiga pelaku selama ini menopang hidupnya.
Kasus di Mamasa
Sebelum kejadian yang menimpa I, di Mamasa sempat heboh kasus kekerasan seksual.
Salah satunya kasus seorang ayah yang diusir warga dari kampung lantaran menghamili anak kandungnya.
Baca juga: Remaja Wanita di Mamasa Diperkosa Ayah, Kakak, dan Sepupu Sejak Kelas 6 SD
Publik Mamasa juga pernah dihebohkan pernikahan sejenis dua wanita.
Belakangan diketahui bahwa si pengantin pria ternyata seorang wanita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.