Namun, nenek Astrid Aprilia, Nurhayati (65) mengaku tak yakin tengkorak tersebut adalah Astrid.
Alasannya, rambut pada tengkorak sudah lapuk. Selain itu, banyak gigi tengkorak yang sudah rontok seperti sudah lama meninggal.
Sedangkan menurut keluarga, Astrid baru menghilang dua bulan lalu.
"Nenek belum yakin, kalau sudah ada aslinya nenek baru yakin, mudah-mudahan bukan Astrid," katanya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pelajar SMA yang Hilang 2 Bulan Diduga Berperilaku Seks Menyimpang
Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan, sebelum dibunuh, Yo sempat menculik Astrid.
"Berdasarkan keterangan pelaku, korban diculik pada November 2019, korban sempat disekap di rumah pelaku," ungkapnya.
Yo pun sempat meminta uang tebusan sebanyak Rp 100 juta pada keluarga Astrid.
Namun ia malah membunuh Astrid di rumahnya.
"Lalu pada penyidik pelaku mengaku membuang potongan kepala dan jasad korban di sungai," ujar dia.
Penangkapan Yo bermula dari penelusuran jejaring sosial Astrid oleh pihak kepolisian.
Setelah menghilang, jejaring sosial Astrid diketahui masih aktif.
Dari penelusuran itu, polisi kemudian meringkus Yo. Saat ditangkap, Yo mengaku telah menculik dan membunuh Astrid.
"Untuk saat ini motifnya masih penculikan dan pembunuhan, untuk motif lainnya masih kami dalami," kata Kapolres.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bengkulu Firmansyah | Editor: Aprilia Ika, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.