Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Sekolah, Anak-anak Dusun Terpencil Belajar di Bawah Terpal yang Diikat ke Pohon

Kompas.com - 17/01/2020, 09:31 WIB
Khairina

Editor

Sumber

Sebaliknya, perasaan senang karena bisa belajar membuat para anak-anak ini menantikan guru kunjung ke desanya.

“Kami senang bisa belajar dan banyak teman juga,” ucap Inul, warga Desa Ambatunin, yang juga menjadi siswa di desa tersebut.

Baca juga: Viral, Siswa SD Pasang Bet Sekolah Terbalik dan Tulisan Nama di Pundak

Meski sudah berusia 14 tahun dan normalnya telah memasuki pendidikan tingkat SMP, Inul sama sekali belum bisa membaca dan menulis.

Ia begitu antusias dan menjadi yang paling tua dari semua anak usia belajar yang ikut pendidikan di desa tersebut.

Sebelumnya, Inul bahkan buta huruf sama sekali. Ia tidak bisa membaca apalagi menulis dan berhitung.

Namun keberadaan guru kunjung membantu para anak di Desa Ambatunin untuk mengenal angka dan huruf.

“Sekarang saya sudah bisa menulis dan mengenal angka dan huruf walaupun baru sedikit,” ucapnya.

Dalam mendapatkan pendidikan, belasan anak usia belajar di Desa Ambatunin harus menunggu hingga belasan hari.

Selain itu ada pula siswa yang datang dari permukiman yang lain dan menempuh jarak belasan menit jalan kaki untuk ikut belajar.

Belum lagi kalau musim hujan dan jalan menuju desa tidak memungkinkan untuk ditempuh. Siswa terlambat dan sang guru kunjung terpaksa datang tidak sesuai jadwal.

Mendapati kondisi minimnya pendidikan di Dusun Ambatunin, Dinas Pendidikan Balangan mendatangi perkampungan itu, Rabu (15/1/2020) kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan Balangan, Sulaiman Kurdi mengakui tidak mendapati sekolah di tempat tersebut.

“Kami berencana mendirikan sekolah kecil di sana. Paling tidak satu ruang belajar terlebih dahulu. Kemudian dibangunkan pula rumah dinas dan kelengkapan bangunan lain,” jelasnya, seperti ditulis Tribunnews.com.

Disdik Balangan berjanji menganggarkan pembangunan SD kecil di Desa Ambatunin pada tahun anggaran 2020.

Meskipun demikian, Sulaiman mengakui, proses pembangunan nanti ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama untuk akses material.

Sebab, kondisi geografis Dusun Ambatunin yang berada di wilayah pegunungan dan di tengah hutan.

Tulisan ini telah tayang di Tribunnews.com

https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/01/17/inul-terpaksa-sekolah-di-bawah-terpal-diikat-di-pohon-belasan-bocah-dusun-di-balangan-buta-huruf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com