Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bu Risma dan Banjir Surabaya yang Surut dalam 3 Jam

Kompas.com - 17/01/2020, 06:50 WIB
Ghinan Salman,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Kompas TV

Beberapa titik yang tergenang banjir akibat hujan deras di Kota Surabaya, Jawa tImur, di antaranya Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.

Genangan banjir, terpantau juga terjadi di Jalan Dr. Soetomo, dan Jalan Indragiri.

Tak hanya ruas jalan, area parkir di pertokoan Darmo Park II, tak luput dari banjir.

Di lokasi ini, warga segera menyelamatkan sepeda motor yang terendam, usai hujan mereda. 

Gerak cepat pemeriksaan penyebab banjir, langsung dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Risma ikut memeriksa, dan membersihkan saluran air, yang tersumbat sampah.

Ketinggian banjir, sempat mencapai satu meter. Namun perlahan air langsung surut.

Kunci dari cepat surutnya genangan banjir, dibuka oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati.

Pemkot Surabaya terus menyiagakan 250 petugas di 59 rumah pompa.

300 petugas juga disiagakan untuk mengambil sampah, di sekitar pompa air.

Tak hanya itu, 72 alat berat terus bekerja, untuk mengeruk saluran air.
Banjir surabaya, sempat ramai dibahas warga di media sosial.

Tak sedikit, yang membandingkan kinerja Pemprov DKI Jakarta, dengan Pemkot Surabaya dalam menangani banjir.

Hari ini, sudah tak terlihat genangan, ataupun sampah yang terbawa banjir, di Surabaya.

Rumah pompa juga di-backup dengan genset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik saat hujan atau banjir datang. Setidaknya, ada 111 genset yang telah disiapkan pemkot untuk mendukung kinerja di rumah-rumah pompa tersebut.

"Sebagus apapun pompa kita, kalau listriknya mati misal dalam 10 menit saja, maka air pasti sudah langsung naik (meluap). Nah, itu sudah diantisipasi juga oleh Ibu Wali Kota dengan pengadaan genset," tuturnya.

Baca juga: Investasi Bodong MeMiles, Eka Deli dan Ello Diperiksa, Mulan Jameela dan Judika Bantah Terlibat

Selain itu, sebanyak 250 petugas penjaga rumah pompa juga disiagakan begitu hujan deras mengguyur Kota Surabaya.

"Ini sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir yang melanda Kota Surabaya," ujar Erna.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga memfungsikan sebanyak 72 alat berat untuk mengeruk saluran mulai dari tengah kota hingga ke laut karena memegang prinsip bahwa air membutuhkan tempat sehingga air tidak naik ke permukaan ketika hujan turun.

"Selama dua tahun dijalani dan harus dikeruk. Kalau endapan sungai tinggi, ya harus diulang (untuk dilakukan proses normalisasi)," kata Erna.

Baca juga: Surabaya Resmi Terapkan Tilang Elektronik

Pemkot Surabaya juga membentuk Satgas Pematusan yang beranggotakan 1.300 orang dan bertugas baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, mereka diwajibkan untuk standby di rumah-rumah pompa, sementara pada musim kemarau, mereka bertugas melakukan normalisasi dan membersihkan gorong-gorong di pemukiman yang tidak bisa dijangkau alat berat.

"Kalau terkait sarana prasarana di Surabaya, Insya Allah semua kondisinya siap. Apalagi sama Ibu Wali Kota, pompanya juga sudah diganti yang besar-besar (kapasitasnya) sehingga air surutnya cepat," tegasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com