Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Festival Danau Toba, Gubernur Edy: Kalian Aja Tak Mau Datang, Apalagi Orang Lain...

Kompas.com - 13/01/2020, 21:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Siapa yang meniadakan? Inilah wartawan ini. Bentuknya..." tukasnya. 

Ditimpali kalau perubahan nama FDT-pun disayangkan oleh bupati-bupati sekawasan Danau Toba karena sudah menjadi ikon pariwisata.

"Kalau di-brand juga tidak ada yang datang, hanya bupati Simalungun dan wali kota Siantar yang datang kemarin. Jangan asal ngomong ajalah, nanti kalian ribut lagi... Sudah saya rapatkan semua (bupati-bupati sekawasan Danau Toba), saya bilang mari kita bentuk yang membuat orang-orang itu datang..." katanya sambil berlalu.

Baca juga: Duduk Perkara Demo Ibu-ibu Buka Baju, Tuding Pengembangan Wisata Danau Toba Rampas Tanah Rakyat

Pesta atau festival?

Sewaktu membuka FDT 2019 di Open Stage Parapat, Kabupaten Simalungun, Edy dalam sambutannya beberapa kali salah menyebut Festival Danau Toba dengan Pesta Danau Toba.

Hal yang sama juga dilakukan beberapa pejabat, terbanyak salah sebut dan salah arti dilakukan pengunjung dan warga setempat.

"Yang datang ke mari meramaikan dan mengikut-sertakan pesta, pesta kita, dalam Festival Danau Toba. Ini ada yang orang suka rancu, kapan pesta kapan festival. Kalau sudah festival, ada pesta di dalamnya. Tapi kalau sudah pesta, belum tentu festival. Inilah festival, kegiatan pesta besar yang bersyukur kepada Tuhan, pesta rakyat dengan gegap gempita, dengan suka cita, dengan bergembira, itulah namanya festival," kata Edy waktu itu.

Gubernur Edy lalu mengajak semua orang bersyukur atas keindahan alam yang di seluruh dunia hanya ada di Sumut, itulah Danau Toba.

Menurutnya, ada lima destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, dari ke limanya, prioritas nomor satu yang super-super priority adalah danau terbesar di Asia Tenggara ini.

Banggalah rakyat Sumatera Utara, seru dia.

Baca juga: 3 Hari di Sumut, Ini Catatan Penting dari Jokowi untuk Danau Toba yang Berkelas

Evaluasi penyelenggaraan FDT

"Untuk itu jangan lagi hal-hal yang lain, saya mau nanti ini dievaluasi. Saya minta lakukan dan menjadikan benar-benar festival. Kita undang, seluruh dunia datang melakukan Festival Danau Toba," ucapnya.

"Mari sama-sama kita jaga sehingga kita tidak malu berteriak horas..! Kalau kita tidak bisa menjaganya, percuma ada Gordang Sembilan, ada tor-tor yang begitu bagus. Kita masih kalah dengan Bali..." kata Edy.

"Saya berharap evaluasi yang benar, yang namanya festival itu, penuh tempat ini. Pilih tempat yang terbaik dan kita lakukan Festival Danau Toba yang benar. Jangan pernah membuat malu, mengecilkan nama Danau Toba," katanya. 

"Yang dengar pada sore ini, saya selaku gubernur Sumatera Utara, jangan sekali-sekali kita sembunyi di nama besar nama Danau Toba. Mari kita besarkan Danau Toba sesuai besarnya nama Danau Toba dari anugerah Tuhan yang Maha Esa."

"Jaga dan pastikan bahwa Danau Toba adalah leluhur, pemberian dari Tuhan yang Maha Esa," tegasnya.

Baca juga: Jokowi Siap Kucurkan APBN Rp 3,5 Triiun untuk Pengembangan Danau Toba

Tidak menarik 

Iwan, pengunjung FDT 2019 asal Kota Medan yang kebetulan sedang berada di Parapat karena urusan kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com