Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Spiderman Pemungut Sampah, Tubuh Gatal-gatal hingga Bawa Pesan Lingkungan

Kompas.com - 11/01/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Menyusuri got, selokan, dan membersihkannya bukanlah hal yang mudah.

Rudi berkisah, pernah masuk dalam got di kawasan Kecamatan Soreang. Saat itu ia melihat, ada sampah berbau busuk dan menyumbat selokan.

"(Sampah) Itu kelihatan lama, lalu saya buka sumbatannya. Gatal-gatal tubuh saya dan bau sekali. Sudah pakai sabun ini itu masih bau," katanya.

Tak hanya itu, Rudi pun terpaksa merendam kostumnya selama beberapa hari dan berulang kali mencucinya lantaran bau masih tercium.

"Itu benar-benar jadi pengalaman tak terlupakan bagi saya," ujar dia.

Baca juga: Gerobak Motor Jadi Solusi Angkut Sampah Dalam Gang Kawasan Semanan

Dana pribadi

Rudi pun pernah membersihkan papan nama kantor DPRD Kota Parepare yang dicat oleh mahasiswa saat melakukan demonstrasi.

Inisiatif membersihkan papan tersebut datang dari dirinya sendiri.

"Kok saya pikir tidak ada inisiatif membersihkan, ya sudah, saya beli tiner dan saya bersihkan saja," ujar dia.

Rudi mengaku merogoh kocek pribadinya sekitar Rp 50.000.

Aksi tersebut ia lakukan untuk memotivasi mahasiswa agar tetap menjaga kebersihan lingkungan jika melakukan aksi.

Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim Sudah Angkut Lumpur dan Sampah Banjir 60 Persen

Mendapat cemoohan

Pahlawan Kebersihan Kota Parepare, Ini Dia Spiderman SampahSUDDIN SYAMSUDDIN Pahlawan Kebersihan Kota Parepare, Ini Dia Spiderman Sampah

Mengajak masyarakat peduli pada kebersihan, lanjutnya, tak semudah membalikkan telapak tangan.

Rudi bercerita pernah mendapatkan cemoohan dari orang lain.

"Ada yang nyeletuk, kasihan pengen masuk TV sampai pakai kostum spiderman. Padahal, bukan itu tujuan saya," paparnya.

Aksi yang ia lakukan semata-mata lantaran keprihatinannya melihat kondisi sampah di sekitar lingkungan. 

Apalagi, kata dia, di kawasan wisata yang sebenarnya memiliki potensi besar seperti pantai.

"Bagi saya, Parepare itu memiliki potensi luar biasa. Jika sampah tidak dikelola baik, artinya mereka tidak mensyukuri pemberian Tuhan," ungkap putra pasangan almarhum Muhammad Yusuf dan Harmini itu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com