Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.839 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang dan Longsor di Sulsel

Kompas.com - 08/01/2020, 00:30 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Bencana angin kencang, angin puting beliung, dan tanah longsor merusak rumah warga di Sulawesi Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat, ada 1.839 rumah rusak akibat bencana yang terjadi pada awal 2020.

Jumlah ini masih mungkin bertambah karena pendataan masih berlangsung.

“Jumlah bencana angin kencang, angin puting beliung dan tanah longsor terjadi 20 kejadian. Bencana itu melanda 16 kabupaten dan kota di Sulsel dengan jumlah sementara 1.839 rumah warga termasuk, 4 sekolah, 1 rumah ibadah, 4 sarana kesehatan dan 4 kantor,” kata Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Selasa (7/1/2020).

Andi Sudirman merinci, daerah yang dilanda angin kencang yakni Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Takalar.

Baca juga: Banjir hingga Longsor di Awal Tahun, Ini Data Puluhan Titik Bencana Alam di Jawa Barat

Sedangkan daerah yang dilanda angin puting beliung yakni Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bone.

Sedangkan dua daerah yang terjadi bencana tanah longsor yakni Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara. 

“Meski beberapa daerah di Sulsel dilanda bencana angin kencang, angin puting beliung dan tanah longsor, warga enggan meninggalkan rumahnya sehingga tidak disiapkan tempat-tempat pengungsian,” katanya.   

Baca juga: Megawati Sebut Indonesia Tak Punya Sistem Peringatan Dini Bencana yang Layak

Meski begitu, BPBD tingkat kabupaten dan kota tetap berkoordinasi dengan BPBD Sulsel untuk membantu para korban bencana.

“Tim BPBD sementara membantu para korban bencana angin kencang, angin puting beliung dan tanah longsor di Sulsel. Jelas tim berupaya yang terbaik untuk membantu para korban,” tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com