Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Gayo Lues Aceh Wacanakan Program Transmigrasi Sarjana

Kompas.com - 07/01/2020, 13:30 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GAYO LUES, KOMPAS.com - Bupati Gayo Lues, Aceh, Muhammad Amru, mewacanakan program transmigrasi sarjana, sebagai salah satu upaya menempatkan para pegawai honorer yang selama ini bekerja dengan penghasilan yang tidak manusiawi menjadi lebih layak.

“Ini sekadar wacana yang masih membutuhkan masukan dari berbagai pihak,” kata Muhammad Amru saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat, Senin (7/1/2020).

Baca juga: Kendala Jaringan Internet, Pemkab Gayo Lues Belum Siap Jika PNS Kerja dari Rumah

Sebagai kepala daerah, kata Amru, ia memaknai transmigrasi dalam hal ini sebagai salah satu cara memindahkan sekelompok orang dari satu tempat ke tempat yang mempunyai harapan hidup lebih menjanjikan dengan dibantu oleh negara.

“Lalu saya terpikir, sekelompok sarjana yang setiap hari galau mencari kerja, meliku cita-cita, namun berpikir maju dan memiliki etos kerja lumayan baik, mengapa kita buatkan satu perkampungan sarjana dengan fasilitas dari negara,” ujarnya.

Persoalan nama program, lanjut Amru, tidak harus dinamakan dengan transmigrasi atau perkampungan sarjana, selama rencana tersebut dapat membuat para sarjana di daerah berjuluk negeri seribu bukit itu mendapatkan kehidupan yang layak. Persoalan nama masih bisa dibahas lebih lanjut.

“Boleh namanya transmigrasi, boleh nama lain yang lebih terhormat. Sepanjang para sarjana tidak lagi dibiarkan menjadi tenaga honorer yang diberikan insentif tidak manusiawi. Saya kasihan kepada mereka, mau dibayar banyak tetapi anggaran tidak cukup, tenaga mereka di dunia birokrasi juga tidaklah diperlukan sekali,” kata Bupati Gayo Lues yang juga mantan anggota DPRA ini.

Persoalan lokasi berupa lahan, apabila terwujud maka program ini harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang saat ini tengah direvisi.

Sementara untuk perumahan dan pembiayaan seperti jatah dan sarana prasarana harus melibatkan pihak provinsi dan pemerintah pusat.

Baca juga: Camatnya Diancam Pakai Pistol, Bupati Aceh Utara Serahkan Kasusnya ke Polisi

Pemerintah Gayo Lues, tambah Amru, akan segera menyurati kementerian terkait untuk membuat kajian.

Berikutnya pemerintah setempat juga akan menyediakan kawasan yang direncanakan menjadi demplot, dengan harapan 2021 sudah mulai terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com