Dorong Riau 2020 Bebas Karhutla, Digelar Ajang Lari Dalam Hutan "Sumatera Jungle Run"

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Riau akan menggelar event Sumatera Jungle Run atau olahraga lari dalam kawasan hutan pada 11 April 2020 mendatang.

Kegiatan itu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya agar Riau bebas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun ini.

"Event Sumatera Jungle Run 2020 ini akan membuktikan bahwa masyarakat Riau mampu menjaga hutan dan lahan sebagai anugerah Tuhan yang terbebas dari kebakaran," ucap Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Awal 2020, Karhutla di Riau Hanguskan 1 Hektar Lahan Gambut

Selain untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan, sambung dia, event ini juga untuk memperkenalkan lebih luas potensi aset pariwisata di Bumi Lancang Kuning.

Jenderal bintang dua itu mengakui persoalan Riau yang selalu dirundung masalah karhutla menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Karena itu, kataAgung, maka perlu semua pihak, baik pemangku kebijakan dan seluruh masyarakat di Provinsi Riau, mulai dari saat ini menyatukan energi positif untuk sama-sama berkomitmen 2020 bebas karhutla.

"Komitmen yang kuat itu harus melalui proses mulai saat ini dengan sama-sama menjaga dan merawat serta menaati aturan dalam pencegahan terjadinya karhutla di 2020," kata Agung.

Baca juga: Sepanjang 2019, Ada 74 Kasus Karhutla di Riau, 81 Pelaku Ditangkap

Pelaksanaan event

Lebih lanjut, Agung menyampaikan, event Sumatera Jungle Run akan diadakan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim di perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak.

Event tersebut akan diikuti oleh seluruh komunitas lari di Riau dan pelari dari beberapa negara.

Terkait persiapan event itu sendiri, sebut  Agung, bahwa gelaran olahraga lari ini panitia terus memenuhi standar penyelenggaraan Trail Run Internasional. 

Bahkan panitia telah mendaftarkan event ini ke International Trail Run Associattion, supaya dikenal lebih luas dan massif.

"Dalam hal ini, Polda Riau bersinergi dengan berbagai pemangku kebijakan agar keterlibatannya lebih luas," tutup Agung.

Baca juga: BMKG Prediksi Intensitas Karhutla Menurun pada 2020