Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, Gerhana Matahari Cincin Bakal Terjadi di Sebagian Wilayah Kepri

Kompas.com - 24/12/2019, 15:59 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Fenomena langka gerhana matahari cincin bakal terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019.

Gerhana matahari di penghujung 2019 ini dapat disaksikan di wilayah Indonesia, khususnya di sebagian wilayah Kepri, seperti Batam, Kabupaten Karimun dan Tanjungpinang.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, Suratman mengatakan, Batam menjadi salah satu daerah di Indonesia yang bakal dilintasi Gerhana Matahari Cincin total.

Selain Batam, hal ini dapat juga disaksikan di wilayah Kepri lainnya, yakni Tanjungpinang dan Tanjungbalai Karimun.

Baca juga: Dari Wilayah Banten, Gerhana Matahari Cincin Akan Terlihat seperti Bulan Sabit

Namun Suratman menyarankan agar pemantauan ini dilakukan dengan menggunakan teropong atau kacamata khusus.

"Tidak boleh dilihat dengan mata telanjang, karena akan bisa merusak mata," kata Suratman di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (24/12/2019).

Suratman menjelaskan sesuai dengan data yang dimiliki BMKG, Gerhana Matahari Cincin kali ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau sendiri.

Gerhana ini dimulai saat piringan bulan mulai menutupi piringan matahari (kontak pertama). Piringan matahari yang menjadi gelap kemudian akan semakin besar dan akhirnya seluruh bulan menutupinya.

Fenomena yang disebut kontak kedua itu berakhir saat seluruh piringan bulan terakhir kali menutupi piringan matahari (kontak ketiga).

"Masa terjadinya kontak kedua hingga kontak ketiga itu disebut sebagai durasi cincin atau fase cincin, yang lama waktunya bervariasi di berbagai kota," jelasnya.

Seperti di wilayah Selat Panjang, Riau, lama durasi cincinnya diperkirakan 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 0,984.

Hal ini menjadi fase cincin terlama di wilayah Sumatera, namun hitungan di atas untuk ukuran kota.

Sedangkan titik permukaan bumi dengan durasi cincin paling lama (greatest duration) berada di Selat Karimata.

"Di selat tersebut, durasi cincin mencapai 3 menit 40,0 detik dan magnitudo gerhananya sebesar 0,985," paparnya.

Saat fase cincin, kecerahan langit akan meredup seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya puncak gerhana, yaitu di tengah-tengah fase cincin berlangsung.

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi di Riau, Ini Penjelasan Lapan

Kemudian setelah kontak ketiga terjadi, piringan matahari yang tertutup bayangan bulan akan mengecil sampai fase gerhana berakhir (kontak keempat).

Adapun durasi kontak pertama hingga keempat (lama gerhana) disebut bervariasi di setiap kota.

"Bengkalis merupakan kota dengan durasi gerhana matahari terlama di Indonesia saat ini, yakni selama 3 jam 51 menit 24,7 detik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com