Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buih Putih Muncul di Pantai Bohay dan Gegerkan Warga Probolinggo

Kompas.com - 10/12/2019, 10:18 WIB
Ahmad Faisol,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Pengambilan sampel uji air laut dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas air laut masih memenuhi baku mutu.

Baca juga: Penyu Mati Kembali Ditemukan Dekat PLTU Bengkulu, Pemerintah Diminta Usut Serius

 

Hasil yang didapatkan adalah klorin bebas= 0,08 mg/ liter di bawah baku mutu 0,5 mg/liter. Suhu uji air laut adalah 37,2 derajat celcius di bawah baku mutu 40 derajat celcius.

Itu artinya, kata Doddy, bahwa contoh uji air laut masih memenuhi baku mutu yang tertuang dalam izin yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Doddy menambahkan, awalnya, mesin penghasil klorin yang berfungsi agar biota laut tidak menempel di peralatan pipa pendingin mesin pembangkit dalam kondisi proses perbaikan, sehingga dilakukan injeksi pengganti klorin, yaitu Biocyde.

Biocyde merupakan produk yang ramah lingkungan dan dapat terurai secara alami (bio-degradable).

Biocyde ini juga sesuai dengan standar yang teregistrasi dan disetujui oleh Departemen of Environmental and Department Of Transportation United Kingdom, Hongkong – EPA, Hongkong Department of Enviromental Protection, EPA Sydney.

Doddy mengatakan, dalam menghasilkan listrik yang handal dan berkualitas, PLTU Paiton 9 selalu berkomitmen untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan.

Baca juga: 4 Ekor Penyu Kembali Ditemukan Mati di Dekat PLTU Bengkulu

 

Hal ini terbukti dari penggunaan biocyde sebagai pengganti klorin yang juga produk ramah lingkungan (bio-degradable; dapat terurai secara alami) serta penanganan secara cepat dan tepat atas busa yang muncul di sebagian kecil Pantai Bohay.

Meskipun sangat jarang terjadi, untuk mengantisipasi peristiwa serupa terulang, PLTU Paiton 9 meningkatkan keandalan mesin penghasil klorin, memasang sistem pengendali foaming serta penambahan CCTV di saluran sirkulasi air pendingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com