Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Ekor Penyu Kembali Ditemukan Mati di Dekat PLTU Bengkulu

Kompas.com - 04/12/2019, 14:06 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Empat ekor penyu kembali ditemukan mati oleh sejumlah warga di lokasi Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Keempat penyu itu teronggok mati tak jauh dari lokasi pembuangan air bahang dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Teluk Sepang, Kota Bengkulu, Rabu (4/12/2019).

Salah seorang warga yang mewanti namanya tak mau disebutkan mengatakan, ia baru saja pulang bekerja melintasi pantai dan menemukan satu ekor penyu. Berjarak 300 meter ia juga menemukan penyu lain mati.

"Saya temukan sore kemarin Selasa (3/12/2019) jam 18.00 WIB. Dua penyu mati, ini untuk kesekian kalinya penyu mati di sekitar pantai Teluk Sepang," kata warga.

Baca juga: Tak Ditemukan Pencemaran Air Penyebab Matinya 5 Penyu dan Ikan di PLTU Bengkulu

Sementara itu, dua penyu lainnya ditemukan juga di sekitar wilayah tersebut, total terdapat 4 bangkai penyu ditemukan. Keempat bangkai penyu tersebut dibawa ke BKSDA untuk diautopsi.

Sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir terdapat lima ekor penyu serta ratusan ikan dan cumi ditemukan mati mendadak tak jauh dari lokasi pembuangan air bahang yang digunakan untuk mendinginkan mesin operasi PLTU.

Sejauh ini, 9 penyu telah mati di lokasi tersebut. Saat ditemukan, kondisi penyu dalam keadaan darah di sekitar kepala dan lubang telinga.

Sementara itu Kepala BKSDA Bengkulu, Donal Hutasoit membenarkan empat ekor penyu mati di perairan Bengkulu. Saat ini, pihaknya telah menurunkan tim dokter hewan untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Perut Penyu yang Mati di Bengkulu Dibedah

Uji lab juga harus dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan ilmiah.

"Akan diusahakan uji lab di Bogor untuk mengetahui penyebabnya secara ilmiah," kata Donal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com