"Target saya waktu itu bisa bantu bedah 1 rumah. Lalu terkumpul uang Rp 10 juta," kata Mark.
Mark tinggal di Kediri selama tiga hari. Ia tidak hanya terlibat pada renovasi rumah, tapi juga menyalurkan donasi langsung ke rumah warga yang tidak mampu.
Baca juga: Cerita Warga di Palopo yang Baru Ingat Telah Tanam Mortir Saat Gelar Pesta di Rumah
Syam Al-Anshori, salah satu penggagas Roty mengatakan Komunitas Roty adalah komunitas sedekah di Kediri.
Komunitas tersebut menggagas program sosial belajar Bahasa Inggris gratis yang diikuti oleh Mark pada tahun 2005 lalu.
Mereka juga membantu tetangga, orang-orang yang tidak mampu lewat sedekah serta bedah rumah. Rotty kemudian berkembang dengan aksi bedah rumah dan memiliki program Mobil Reaksi Cepat (MRC).
MRC itu memfasilitasi kendaraan dan sopir secara gratis untuk antar jemput berobat bagi pasien tidak mampu.
Baca juga: Cerita Adit, Inisiator Gerakan Nasi Estafet: Semua Orang Membutuhkan Bisa Makan Gratis
Kegiatan yang dilakukan Komunitas Roty rutin diunggah di media sosial mereka.
Syam Al-Anshori mengatakan partisipasi Mark di program Komunitas Roty diapresiasi oleh para anggota.
Ia mengatakan apa yang dilakukan Mark menunjukkan bahwa siapapun bisa terlibat dalam kegiatan sosial.
"Semakin banyak tangan yang membantu semakin ringan beban saudara kita yang tidak mampu," ujar Syam.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor: Robertus Belarminus)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan