YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari keinginan berbagi dengan sesama yang membutuhkan, Adit Dibyandaru (32), warga Jalan Kaliurang, Km, 6,7 Gang Kalimantan G 30, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, menginisiasi gerakan yang diberi nama "Nasi Estafet".
Melalui gerakan ini, Adit ingin mengajak semua lapisan masyarakat peduli dengan sesama yang membutuhkan.
Gerakan peduli sesama ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa pun.
Mereka yang ingin bergabung cukup menyediakan nasi bungkus bagi setiap orang yang membutuhkan makan.
Adit menceritakan, awalnya adiknya ikut komunitas nasi bungkus. Kegiatan sosial ini berkeliling untuk membagikan nasi bungkus kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Bagi-baginya kan malam hari. Saya rasa kadang-kadang kalau malam itu kan orang sudah capek, terus membangunkan orang tidur, kok kasihan. Kitanya sendiri waktunya kadang-kadang juga bertabrakan," ujar Adit, saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Jumat (6/12/2019).
Baca juga: Ibu-ibu Pasangkayu Dirikan Warung Gratis untuk Relawan dan Korban Gempa
Melihat hal itu, Adit lantas mencoba untuk mencari cara agar lebih efisien dan efektif. Selain itu, setiap orang juga bisa ikut berbagi tanpa harus mengganggu aktivitas.
Dalam pencariannya itu, Adit melihat gerakan di salah satu kota di Indonesia.
Gerakan itu sama, yakni menyediakan nasi bungkus bagi orang yang membutuhkan. Tidak dengan cara berkeliling kota, tetapi menggunakan etalase.
Cara tersebut lantas oleh Adit diadopsi di Yogyakarta. Tiga bulan lalu, pria yang membuka usaha sablon kaus ini lantas merealisasikan niatnya itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan