Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

146 Rumah di Tasikmalaya Terancam Pergerakan Tanah akibat Cuaca Buruk

Kompas.com - 05/12/2019, 13:44 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat, sebanyak 146 rumah di empat kampung Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, terancam tergusur pergerakan tanah akibat cuaca buruk.

Kejadian bencana alam itu diduga disebabkan akibat guyuran hujan deras secara terus-menerus dalam tiga hari hari terakhir pasca-kemarau panjang beberapa bulan sebelumnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Wawan Ridwan Effendi menyebutkan, pergerakan tanah di wilayah itu dimungkinkan akan terus meluas melihat situasi curah hujan sekarang ini.

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menindaklanjuti bencana di wilayahnya tersebut.

Baca juga: Cerita Murid SD Pengungsi Pergerakan Tanah di Ciamis: Kami Ingin Sekolah Baru yang Aman...

Tanah bergerak rusak 40 rumah

"Bencana itu telah merusak 40 rumah dan 4 mushala. Rata-rata dinding tembok rumah, lantai serta tanah retak-retak dengan ukuran variatif. Ratusan rumah lainnya terancam bencana sama," jelas Wawan kepada wartawan, Kamis (5/12/2019).

Wawan menambahkan, daerahnya yang masuk daerah paling rawan bencana pergerakan tanah dan longsor di Jawa Barat terus waspada mengingat cuaca buruk sekarang ini.

Apalagi, tanah kering pasca kemarau panjang akan semakin rawan terjadi bencana longsor saat memasuki musim penghujan.

Beruntung saat kejadian tak menyebabkan korban jiwa karena hampir seluruh masyarakat aktif terhadap bahaya bencana selama ini.

"Pergerakan tanah yang terjadi sekarang ada di desa tangguh bencana dan semua warga hingga relawan sudah siap melakukan langkah dengan menyosialisasikan kejadian itu. Sedikitnya supaya masyarakat tidak lagi panik, takut, cemas dan lainnya," tambahnya.

Baca juga: 15 Rumah Rusak, Ratusan Warga Bantargadung Sukabumi Dihantui Bencana Tanah Bergerak

Tunggu hasil penelitian

Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu tim dari PVMBG dalam meneliti lokasi bencana guna menentukan langkah BPBD selanjutnya.

Selama ini warga sekitar bencana terdapat sebagian yang mengungsi untuk mengamankan diri dan keluarganya jika bencana susulan sampai terjadi.

"Kita masih menunggu hasil dari tim PVMBG," tandasnya.

Camat Puspahiang Zalkaf menambahkan, setelah kejadian pihaknya langsung melaporkan ke BPBD dan Bupati Tasikmalaya secara langsung.

"Mulanya masyarakat di sana merasakan getaran saat hujan meski berskala kecil dan intensitasnya sedikit. Dinding tembok dan lantai bangunan serta tanah banyak yang retak-retak," pungkasnya. 

Baca juga: Pergerakan Tanah di Cibugel Sumedang Rusak 5 Hektare Sawah dan Ancam 250 KK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com