KOMPAS.com - Seorang gadis penyandang tunadaksa asal Boyolali, Jawa Tengah, berhasil raih medali emas dan pecahkan rekor dunia di nomor 100 meter putri di ajang kejuaraan World Para Athletics Championships 2019, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Karisma Evi Tiarani, gadis kelahiran 19 Januari 2001 tersebut, pun menuturkan, ketekunan berlatih dan rasa cintanya terhadap olah raga lari menjadi modal utama dirinya.
"Saya menyukai olahraga lari sejak kelas 2 SMP. Lari adalah olahraga pertama yang benar-benar saya tekuni," kata Evi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Cerita Karisma Evi Tiarani, Atlet Para Atletik yang Pecahkan Rekor Dunia
Gadis yang mengidolakan atlet juara lompat jauh Maria Natalia Londa tersebut mengakui, keterbatasan fisik tidak dijadikan alasan untuk menjadi yang terbaik.
Dirinya pun mengajak para penyandang disabilitas untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam diri masing-masing.
"It's okay to be not perfect! Jangan malu, ayo kita tunjukkan potensi yang dimiliki. Latihan dan terus latihan, terus fokus dan pantang menyerah," pesan Evi.
Saat ini, Evi sedang bersiap menghadapi Asean Paragames di Filipina dan Olympiade Paralympik di Tokyo. Evi pun berharap akan mendapat hasil terbaik dalam ajang tersebut.
Seperti diketahui, kedisiplinan dari seorang pelatih Pelatnas Selamet Widodo dan PLPP Komarudin, membuat Evi dapat meraih prestasi maksimal di ajang olahraga dunia para atletik di Dubai.
Dirinya sempat tidak menyangka akan meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia dalam ajang tersebut.
"Tidak menyangka, karena lawannya lebih senior dan sudah berpengalaman mengikuti ajang ini. Saya baru pertama kali," kata Evi.
(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.