SEMARANG, KOMPAS.com - "Orang yang hebat bisa menghasilkan karya yang bermutu, tapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang hebat".
Begitu kutipan yang dilontarkan oleh seorang atlet para atletik muda berbakat Karisma Evi Tiarani, saat memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2019.
Evi, sapaan akrabnya, baru saja memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan World Para Athletics Championships 2019, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Gadis kelahiran Boyolali, 19 Januari 2001 ini telah mengharumkan nama bangsa karena berhasil memecahkan rekor dunia di nomor 100 meter putri dengan catatan waktu 14,72 detik pada Rabu (13/11/2019).
Baca juga: Karisma Evi Tiarani, Pelari Para Atletik Indonesia Cetak Rekor Dunia
Keberhasilan yang diraih Evi itu pun tak lepas dari didikan pelatih serta dukungan dari orangtua, dan gurunya, hingga dia mengantarkan emas pertama Indonesia dalam ajang yang digelar pada 7-15 November.
"Selamat hari guru! Untuk seluruh bapak atau ibu guru, semoga tetap semangat dalam mendidik generasi penerus bangsa," ucap Evi saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/11/2019).
Jatuh cinta
Evi sudah jatuh cinta pada olahraga lari sejak dirinya duduk di kelas 2 SMP.
Meski menyandang tunadaksa, Evi tak menganggap kondisi itu sebagai suatu kendala.
Hasilnya, Evi mampu menembus keterbatasan dengan prestasinya yang telah diraih.
Bahkan Evi optimis akan mampu meraih prestasi hebat lain dalam ajang selanjutnya.
"Saya menyukai olahraga lari sejak kelas 2 SMP. Lari adalah olahraga pertama yang benar-benar saya tekuni," cerita Evi yang mengidolakan atlet juara lompat jauh Maria Natalia Londa.
Bagi Evi, selama proses latihan merupakan saat-saat yang menyenangkan, meskipun terkadang dihinggapi rasa bosan. Ia mulai rutin berlatih sejak tahun 2014.
Evi sempat merasa sedih karena harus berpisah dari orangtuanya.
Saat menjalani latiha Evi harus tinggal di asrama. Belum lagi semasa masih sekolah juga harus bisa membagi waktu antara latihan dan belajar.
Dirinya tidak menyangka berhasil meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia dalam ajang tersebut.
"Tidak menyangka, karena lawannya lebih senior dan sudah berpengalaman mengikuti ajang ini. Saya baru pertama kali," kata Evi.
Baca juga: INFOGRAFIK: Karisma Evi Tiarani Raih Emas Para-Atletik 100 Meter Putri
Saat ini, Evi sedang bersiap menghadapi Asean Paragames di Filipina dan Olympiade Paralympik di Tokyo.
Evi pun berharap mendapat hasil terbaik dalam ajang tersebut.
Pesan
Evi pun memberikan motivasi kepada teman-teman penyandang disabilitas yang telah banyak menginspirasi dirinya.
"It's okay to be not perfect! Jangan malu, ayo kita tunjukkan potensi yang dimiliki. Latihan dan terus latihan, terus fokus dan pantang menyerah," pesan Evi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.