Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ridwan Kamil Bikin Kolam Renang Dinilai Tak Masuk Akal

Kompas.com - 17/11/2019, 19:24 WIB
Farid Assifa

Editor

"Ada pun program 'satu pesantren, satu produk unggulan' terkesan ekslusif dan seremonial. Tapi yang nggak penting malah teralisasi seperti kolam renang Pak Gubernur," kata Fahmi kepada Kompas.com, Minggu (17/11/2019).

Baca juga: Kontroversi Kolam Renang Rp 1,5 M di Rumah Dinas, Terapi Renang Kaki Ridwan Kamil yang Cidera dan Ruang Publik

Fahmi mengatakan, Ansor juga mendorong DPRD Jawa Barat untuk melakukan fungsinya sebagai pengawas pembangunan dan kebijakan pemerintah, bukan hanya ikut melegitimasinya.

"DPRD jangan hanya ikut beken dan melegitimasi program gubernur yang tak efektif, seperti penataan rumah dinas gubernur plus dengan kolam renangnya," katanya.

Kolam renang untuk terapi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beralasan bahwa pembangunan kolam renang di rumah dinasnya bertujuan untuk terapi kakinya mengalami cedera.

"Jadi penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan, kebutuhannya sangat nyata, kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya tetap fit, sebagai gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari atau loncat-loncat, harus terapi dengan namanya berenang. Maka dalam rutinitas masterplan, perbaikan yang namanya Pakuan saya arahkan dan setujui membuat kolam yang tidak terlalu besar," tutur Emil seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (15/11/2019).

Pria yang akrab disapa Emil ini membantah bahwa dirinya mengesampingkan program prioritas Provinsi Jawa Barat. Sebab, semua janji kampanyenya sedang ia kerjakan saat ini.

Baca juga: Ada Kolam Renang di Rumah Dinas Ridwan Kamil, Ini Fasilitasnya

 

Ia menjelaskan, proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan mengingat hampir 20 tahun gedung bersejarah itu tak dipermak. Terlebih lagi, kata Emil, bangunan tua itu sudah berusia hampir 200 tahun. Ukarannya pun besar, seluas 2,3 hektare.

Penambahan fasilitas pun lumrah dilakukan, seperti yang pernah dibangun oleh beberapa gubernur sebelumnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com