Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2019, 19:30 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pembangunan kolam renang di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai polemik.

Sejumlah pihak menilai, pembangunan kolam renang itu tak bersifat mendesak dan cenderung menghamburkan anggaran.

Sebelumnya disebutkan, pembangunan kolam renang itu menelan dana Rp 1,5 miliar. 

Dengan dana pembangunan sebesar itu, apa saja fasilitas di kolam renang tersebut?

Kompas.com berkesempatan untuk melihat pengerjaan proyek di rumah dinas Gubernur Jabar tersebut. 

Baca juga: Penjelasan Lengkap Ridwan Kamil soal Kolam Renang Rp 1,5 Miliar

Kolam renang itu di bangun di area belakang Gedung Pakuan (sebutan rumah dinas gubernur Jabar). Kolam renang itu memiliki lebar 4 meter, panjang 29 meter dengan kedalaman 1,25 meter.

Rodi, penguat teknis dari Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar mengatakan, kolam renang itu terbagi dalam dua bagian, kolam renang serta kolam rendam. Kolam itu pun dilengkapi mesin pemanas air.

"Kolamnya ada dua kolam rendam sama kolam renang. Ada air dingin dan panas," kata Rodi saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Ini Alasan Ada Kolam Renang di Rumah Dinas Ridwan Kamil

Rp 900 juta, bukan Rp 1,5 miliar

Ia pun menyebut pembuatan kolam renang itu memakan anggaran kurang lebih Rp 900 juta, bukan Rp 1,5 miliar yang ramai diperbincangkan.

"Rp 900 juta itu untuk kolamnya saja. Kalau ini lebih ke kolam rekreasi bukan kolam prestasi. Jadi yang membedakan lebih ke material dan estetika," ucapnya.

Ia menuturkan, kolam renang itu cukup mahal lantaran menggunakan material yang baik. Seperti lantai kolam yang dipasang keramik mozaik antilumut.

"Pertama konstruksi dan fasilitasnya ada mesin (pemanas air). Keramiknya pakai mozaik yang antilumut. Kalau Pemeliharaan gak mahal rutin saja," ungkapnya.

Ia menambahkan, proyek revitalisasi halaman belakang Gedung Pakuan ini dimulai sejak 7 Oktober 2019 dan ditargetkan rampung pada 22 Desember 2019.

Baca juga: Soal Kolam Renang Ridwan Kamil, Pengamat: DPRD Jabar Jangan Hanya Jadi Tukang Stempel

Perbaikan pertama dalam 20 tahun

Sementara itu, Kasubag Rumah Tangga Pimpinan Bayu Umbara menuturkan, sejak 20 tahun terakhir tak ada perbaikan cukup besar di Gedung Pakuan.

Proyek terakhir yang dikerjakan yakni pemasangan atap lapangan tenis di era gubernur Ahmad Heryawan.

"Kalau lapangan tenisnya sudah ada sejak dulu. Saya gak hafal persisnya, tapi sejak zaman Pak Dani Setiawan sudah ada," kata dia.

Menurut dia, revitalisasi itu wajar dilakukan mengingat tak ada perubahan signifikan selama puluhan tahun.

"Selama ini hanya pemeliharaan biasa saja, bahkan gorden ini saja belum diganti sejak zaman Pak Nuryana," jelasnya. 

Baca juga: DPRD Jabar: Kolam Renang Rp 1,5 Miliar di Rumdin Ridwan Kamil Menyakiti Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com