Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pembangunan kolam renang pribadi di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil senilai Rp 1,5 miliar menuai kontroversi.

Menanggapi kontroversi tersebut, gubernur yang akrab dipanggil Emil mengatakan fasilitas kolam renang dibuat untuk terapi kaki kirinya yang cedera.

Ia mengatakan dokter menyarankan Emil tidak olahraga yang sifatnya impact seperti lari dan loncat.

Agar tetap fit sebagai Gubernur Jawa Barat, dokter menyarankan Emil untuk rutin terapi dengan berenang.

"Maka dalam rutinitas masterplan, perbaikan yang namanya Pakuan saya arahkan dan setujui membuat kolam yang tidak terlalu besar," tutur Emil seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Penjelasan Lengkap Ridwan Kamil soal Kolam Renang Rp 1,5 Miliar

 

20 tahun tak pernah dipermak

Bendera setengah tiang terpasang di rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Gedung Pakuan), Jalan Otista, Kamis (12/9/2019). Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie.KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Bendera setengah tiang terpasang di rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Gedung Pakuan), Jalan Otista, Kamis (12/9/2019). Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Emil mengatakan Gedung Pakuan yang menjadi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat sudah 20 tahun tidak dipermak.

Gedung Pakuan adalah bangunan tuan yang berusia hampir 200 tahun dengan luas mencapai 2,3 hektar.

Ia mengatakan gubernur sebelumnya juga melakukan pembangunan di area Gedung Pakuan. Dia mencontohkan era Gubernur Ahmad Heryawan yang membangun masjid yang digunakan untuk salat Jumat warga.

Gubernur lainnya juga pernah membangun gedung olahraga dilengkapi dengan lapangan tenis dan lapangan basket.

Baca juga: Ini Alasan Ada Kolam Renang di Rumah Dinas Ridwan Kamil

"Gubernur berikutnya membangun gedung olahraga, saking besarnya, di zona olahraga itu ada lapangan tenis, lapangan basket, dan lain sebagainya. Ada juga Pak Aher membuat dulu macam-macam. Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi, yang ada hanya perawatan saja," paparnya.

Emil membantah pembangunan kolam renang bukan menghamburkan uang negara karena semua fasilitas dibangun sesuai kebutuhan.

"Jadi tujuannya itu, pertama, tidak menghambur-hamburkan uang negara sesuai kebutuhan. Kedua, yang namanya urusan Pakuan akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan bersejarah yang harus dirawat, disempurnakan," tambahnya.

Baca juga: Soal Kolam Renang Ridwan Kamil, Pengamat: DPRD Jabar Jangan Hanya Jadi Tukang Stempel

 

Berfungsi sebagai ruang publik

Ilustrasi tamanFREEPIK/ Onlyyouqj Ilustrasi taman
Semantara itu Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan renovasi Gedung Pakuan sebagai upaya agar sebagian besar areanya dapat berfungsi sebagai ruang publik.

Menurutnya selama ini hanya sebagian kecil Gedung Pakuan yang dimanfaatkan untuk masyarakat, salah satunya masjid.

Ia mengatakan pembangunan kolam renang memungkinkan dilakukan karena tidak mengganggu bangunan Gedung Pakuan yang masuk heritage.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com