Setelah ayahnya tewas, lanjut Alfian, Bahar pun mengambil uang ayahnya Rp 6 juta dan membawa sepeda motor Honda CBR, yang kemudian dijualnya sebesar Rp 19 juta.
Sementara itu, pada Mei 2019, Busani memilih menikah siri dengan pacarnya JM .
Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Busani, di mana dari keterangan yang diberi selalu berubah-ubah.
Selain itu, saat mendengar suaminya meninggal istri korban tidak merasa sedih. Hal ini pun membuat pertanyaan dari pihak kepolisian.
'Nah ini, katanya suaminya meninggal tapi kok nggak sedih," kata Alfian.
Baca juga: Jasad Pria Ditemukan Dicor di Bawah Mushala, Istri dan Anak Korban Saling Tuduh
Selain tak menunjukkan kesedihan, Busani justru menunjukkan perilaku yang sangat janggal.
Tak lama setelah Surono meninggal, Busani malah pacaran dengan lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya JM.
"Bahkan keduanya juga kumpul sejak Mei lalu sampai Oktober kemarin," ungkapnya.
Tak hanya itu, sambung Alfian, saat memberikan keterangan ke polisi, Busani kerap berubah-ubah.
Hal ini membuat penyidik akan mendatangkan psikiater dari Polda Jatim.
Psikiater itu dibutuhkan untuk memeriksa kejiwaan Busani, serta memeriksa keterangannya.
"Saksi sekaligus istri korban ini beberapa kali pemeriksaan memberikan keterangan yang berubah-ubah. Berkelit-kelit juga. Sedangkan anak korban memberikan keterangan yang cenderung tetap. Karenanya, kami akan datangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa istri korban ini," ungkapnya.
Baca juga: Ditemukan Kerangka Dicor di Bawah Mushala, Diduga Pria yang 7 Bulan Menghilang
Sementara itu, Kepala Dusun setempat, Edi, menjelaskan bahwa saat itu Bahar menemui dirinya dan menjelaskan ayahnya telah dibunuh oleh orang berinsial J.
Namun saat itu Edi memilih untuk melaporkan ke aparat kepolisian setelah mendengar penjelasan salah satu pelaku.
"Atas semua keterangan itu sudah kami cocokkan, dan telusuri. Apakah memang benar, atau hanya alibi masing-masing," kata Alfian Selasa (5/11/2019), seperti dilansir dari Tribunnews
Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Jember, Ahmad Winarno, Editor: David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata dan Candra Setia Budi)