Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Siswa Penyandang Disabilitas yang Tidak Ingin Dianggap Sebagai Beban

Kompas.com - 28/10/2019, 11:30 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sablon kaos

"Khusus untuk yang sablon kaos, sebenarnya kami perlu tempat untuk workshop. Sehingga ke depan, tidak perlu lagi membebani Kabupaten Gresik," jelasnya.

Kebutuhan tempat workshop menurut Dede, nantinya bakal diperuntukkan bagi lulusan SLB yang bisa mendesain maupun sablon kaos. 

Serta bagi lulusan SLB yang membutuhkan untuk mereka mencari rezeki. Dengan harapan, bakat mereka dapat tetap terjaga dan tersalurkan.

Hal itu dikarenakan, beberapa dari lulusan SLB Kemala Bhayangkari yang mampu menguasai keterampilan desain dan sablon kaos, tidak mampu bersaing. 

Penyebabnya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kemampuan mereka di bidang desain dan sablon kaos.

"Padahal, sejak kami mulai dua tahun lalu, kaos hasil karya para siswa ini tidak kalah dengan yang dihasilkan orang normal," kata Dede. 

"Bahkan, kemarin sudah ada yang sempat beli itu dari Jawa Barat, Kalimantan, Bali, serta Makassar," ucap Dede yang mengaku sudah 20 tahun mengabdi di SLB Kemala Bhayangkari.

Baca juga: Keterbatasan Tak Halangi Para Siswa SLB Ini Hasilkan Ratusan Lembar Kain Batik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com