Untuk itu, pihaknya ingin melakukan sebuah kajian dan evaluasi evaluasi bersama, serta adanya masukan dari semua pihak dan pemangku kepentingan.
"Yang pertama adalah, masih layakkah lanskap Karumutan untuk dipertahankan sebagai rumah atau habitat harimau sumatera?" kata Suharyono.
"Yang kedua, apakah masih layak lanskap Karumutan itu dijadikan lahan atau areal atau wilayah untuk dilakukannya aktivitas oleh manusia."
Dua hal ini, terang dia, tentunya dilakukan secara bersama-sama dan dikaji dengan fikiran yang jernih dan hati yang tenang.
Baca juga: Ini 4 Penyebab Harimau Sumatera Serang Warga di Pemukiman
Sehingga hal itu bisa mendapatkan keputusan yang lebih baik.
"Dua evaluasi tersebut akan dilakukan dan sudah kami laporkan kepada pimpinan terhadap kejadian ini," katanya.
"Tentunya kami harapkan dukungan dari semua pihak, agar kita bisa berfikir jernih dan berfikir tenang tidak berbuat anarkis terhadap satwa, khususnya harimau sumatera," tutup Suharyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.