Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Tekan Angka ODGJ, Wagub Jabar Tekankan Perlunya Tindakan Preventif

Kompas.com - 24/10/2019, 09:02 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, tindakan preventif harus dilakukan guna menekan angka orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), salah satunya dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 

Uu meyakini, bila iman dan takwa sudah kuat maka masalah yang menimpa tidak akan sampai mengganggu kejiwaannya.

"Upaya Pemdaprov Jabar menekan angka gangguan kejiwaan juga ada pada program-program yang sifatnya kemasyarakatan," kata Uu melalui rilis tertulis, Rabu (23/9/2019).

Uu juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap ODGJ.

Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Gelar Kejuaraan Mengingat Tingkat Provinsi

Jika menemukan orang yang terindikasi gangguan jiwa, masyarakat diharapkan tidak membiarkannya apalagi mendiskriminasi, tetapi, melaporkan kondisi orang tersebut kepada pihak terkait.

Hal ini disampaikan Uu dalam acara peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau World Mental Health Day ke-27 Tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (23/10/19)

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia sendiri diperingati setiap 10 Oktober.

"Masyarakat kalau menemukan ODGJ harus peduli jangan mengacuhkan apalagi menertawakan, minimal laporkan kepada kami," kata Uu.

Keluarga jangan malu

Selain itu, Uu berpesan agar keluarga yang anggotanya memiliki gangguan jiwa tidak malu dan diimbau membawanya ke rumah sakit jiwa untuk direhabilitasi.

Uu pun tak ingin ada kasus anggota keluarga diusir dari rumah hingga kemudian tidak terurus di jalanan.

"Itu tidak solutif, jangan malu untuk direhabilitasi atau kalau memungkinkan bisa diurus sendiri, karena kami juga memiliki keterbatasan tapi kalau dilakukan bersama-sama tentu akan lebih baik," ujar Uu.

Adapun dalam peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tingkat Provinsi Jabar kali ini, Uu sekaligus merilis Kampung Walagri (Wahana Layanan ODGJ Mandiri) dan Crisis Center pelayanan kesehatan jiwa yang ada di Rumah Sakit Jiwa Cisarua dan klinik utama Graha Atma Bandung. 

Baca juga: Pemdaprov Jabar Dukung Pemberdayaan Ekonomi Melalui UP2K

Menurut Uu, kehadiran Kampung Walagri adalah salah satu cara untuk mempercepat rehabilitasi sekaligus menciptakan rehabilitan yang produktif.

"Sehingga saat keluar dari tempat rehabilitasi selain sehat juga memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan hidup, karena di Kampung Walagri ini mereka juga diberi keahlian kewirausahaan," tutur Uu.

Jumlah menurun pada 2019

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar Elly Marliyani mengatakan, jumlah kunjungan pasien rawat inap, rawat jalan, dan instalasi gawat darurat (IGD) dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dan kini menurun pada 2019. 

Tahun 2014 pasien rawat inap, rawat jalan, dan IGD di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar berjumlah 47.757 orang, berikutnya berjumlah 48.967 orang (2015), 53.930 orang (2016), 59.455 orang (2017), 59.122 orang (2018), dan 41.194 orang (2019). 

Melalui momentum Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Elly berharap dapat mempromosikan pelayanan kesehatan jiwa yang berbasis pemulihan dan menurunkan cap buruk dan diskriminasi masyarakat terhadap ODGJ dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

"Dengan begitu mereka dapat hidup produktif di masyarakat sesuai potensinya," kata Elly.

Standar pelayanan

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Fidiansyah, kepala daerah harus terus mewujudkan standar pelayanan minimal di wilayahnya dengan menyiapkan sarana untuk ODGJ sesuai standar. 

Fidiansyah pun mengatakan bahwa peran keluarga sangat penting untuk menekan angka gangguan kejiwaan. Keluarga diharapkan semakin peka dan mampu melakukan deteksi dini.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Jokowi Bantu Pembentukan DOB Jabar

"Rumah sakit jiwa juga harus semakin siap untuk menampung dan melayani dengan cepat sehingga apa yang dialami ODGJ dan ODMK semakin cepat pulih serta menunjukkan kemandiriannya," ucap Fidiansyah.

Pihaknya pun mengapresiasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang membangun dua crisis center pelayanan kesehatan jiwa.

Fidiansyah mengatakan, angka bunuh diri merupakan tantangan dan ancaman yang harus terus dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com