KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika meminta tambang batu PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) ditutup.
Sebab, ia menemukan kejanggalan jatuhnya batu-batu besar ke Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru.
"Kami akan mendesak Pemprov Jabar melalui Dinas ESDM supaya mencabut izin pertambangan tersebut," kata Anne, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
Sebab, kata dia, di lokasi, ia menerima curhatan warga yang meminta supaya tambang batu itu ditutup. Selain itu, keberadaan tambang batu tersebut dinilai tak banyak memberikan manfaat.
Baca juga: Ledakan Picu Hujan Batu di Purwakarta, Ridwan Kamil Sebut Perusahaan Tambang Ceroboh
“Dari segi pendapatan daerah saja, keberadaannya tidak terlalu manfaat. Bayangkan, PAD yang ditarik dari hasil tambang perusahaan tersebut setahun hanya RP 1,5 miliar. Sedangkan, pengeluaran pemda untuk memperbaiki akses jalan mereka lebih dari segitu,” kata dia.
Anne juga menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purwakarta untuk membekukan rekomendasi Amdal kepada PT MSS.
Temukan kejanggalan
Saat berkunjung ke lokasi kejadian, Anne mengamati batu besar yang menimpa rumah warga di Kampung Cihandeuleum bukan batu yang lepas dan jatuh dari tebing akibat getaran.
Akan tetapi, diduga merupakan batu dari pecahan saat proses blasting dilakukan.
“Ini bukan batu yang lepas dari tebing. Kalau itu murni jatuh, harusnya ada bekas awal batu itu berada. Kemudian, kondisi batu pun harusnya utuh. Di sinyalir, ini ada kelalaian saat proses blasting,” kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan