Sementara untuk koin emas baik yang ditemukan di Cengal dan Sungai berbentuk sama, yakni koin beraksara China.
"Sudah dari dulu pencarian ini sudah ramai. Memang pesisir pantai timur Sumatera kaya akan temuan barang peninggalan seperti itu," jelasnya.
Baca juga: BERITA FOTO: Hasil Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Tangan Kolektor
Kepala Balai Arkelogi Sumsel Budi Wiyana mengatakan dari hasil penelitian, diketahui gambut di Kecamatan Air Suguhan, OKI berusia sekitar 3.000 tahun dan berusia sama dengan masa Kerajaan Sriwijaya.
Selain di Air Sugihan, penelitian juga dilakukan di Kecamatan Tulung Selapan.
Di kecamatan tersebut banyak ditemukan tiang-tiang rumah sekaligus peralatan dapur berupa gerabah dan keramik.
Baca juga: Selain Perhiasan Sriwijaya, Serbuk Emas di Lokasi Karhutla Juga Diburu
Setelah dilakukan penanggalan, diketahui kayu tiang rumah di lokasi tersebut telah berdiri sejak masa Kerajaan Sriwijaya.
"Kita juga meneliti di Desa Karang Agung OKI. Ternyata di sana telah ada permukiman pada abad ke 4. Ini dipastikan dari tiang rumah dan gerabah yang ditemukan di sana," kata Budi.
Hal tersebut dikuatkan dengan penemuan tulang hewan serta ikan yang terkubur di bawah tiang rumah.
Baca juga: Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya, Putusnya Mata Rantai Penyambung Sejarah
"Ada tulang ikan hiu sungai dan paus, bahkan rahang babi juga kita temukan. Sehingga disimpulkan Karang Agung merupakan kawasan tua yang ada pada jaman Sriwijaya," ujar Budi.
Hasil penelitian juga menunjukkan ada tiga kecamatan di Kabupaten OKI yang menjadi kawasan pemukiman serta pelabuhan pada masa Kerajaan Sriwijaya, yakni Karang Agung, Selapan, dan Cengal.
Di wilayah tersebut ditemukan kemudi ketebalan 5 sentimeter sehingga kuat dugaan kapal yang digunakan pada masa itu lebih besar.
Kapal besar tersebut bermuara di lokasi Karang Agung.
"Di sana ada ada perdagangan jarak jauh, penelitian di sana banyak menemukan ketebalan papan perahu 4 cm. Kemungkinan kapalnya lebih besar," ujar Budi.
Baca juga: Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Bermunculan di Lokasi Karhutla, Ini Penjelasannya
SUMBER: KOMPAS.com (Aji YK Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.