Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK Ikut Demo, Dikeluarkan dari Sekolah hingga Mendikbud Angkat Suara

Kompas.com - 05/10/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Kamis (26/9/2019), ratusan pelajar SMK/SMA di Samarinda ikut bergabung bersama para mahasiswa saat unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalimantan Timur.

Mereka menamai diri sebagai Aliansi Pelajar Samarinda.

Baca juga: Pelajar Bogor Ikut Demo, Bima Arya Minta Pihak Sekolah Hidupkan Lagi Pramuka

 

Larang sekolah seenaknya beri sanksi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy melarang sekolah seenaknya memberikan sanksi terhadap siswanya yang mengikuti demo dan aksi unjuk rasa.

"Tidak boleh ada yang main sanksi untuk masalah unjuk rasa," kata Muhadjir seusai meresmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah PK Kota Barat Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10/2019).

Ia juga mengatakan pihak sekolah tidak boleh mengancam mengeluarkan siswa yang iku aksi unjuk rasa.

"Enggak boleh itu (mengeluarkan siswa). Wong yang enggak sekolah saja diminta untuk masuk kok, ini yang masuk suruh keluar. Jadi pendekatannya harus pendidikan," kata Muhadjir.

Baca juga: Mendikbud Larang Sekolah Seenaknya Beri Sanksi Siswa yang Ikut Demo

Muhadjir mengatakan, Kemendikbud akan menyisir sekolah yang mengeluarkan sanksi tidak mendidik terhadap siswanya.

Sementara itu di Tanjung Balai, polisi menggelar program Police Goes to School untuk mengimbau para pelajar agar tidak ikut unjuk rasa pada Kamis (3/10/2019).

Selain imbauan tidak ikut demo, polisi juga mengajak para pelajar untuk menjauhi narkoba.

"Petugas juga menyampaikan pesan kepada para pelajar untuk tertib berlalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Kemudian petugas tak luput mengingatkan kepada para pelajar untuk rajin belajar," imbaunya.

Sebelumnya, pada Senin (30/9/2019) sejumlah pelajar terlibat kericuhan saat aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Tanjung Balai.

Saat itu 17 pelajar diamankan dan 2 orang dinyatakan positif Amphetamine.

Baca juga: 2 Pelajar Dikeluarkan dari Sekolah karena Ikut Demo, Ini Penjelasannya

 

Demo mahasiswa dan pelajar, pengamat sebut beda ranah

Seorang polisi memberikan minuman dalam kemasan kepada sejumlah pengunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, dekat kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/9/2019). Unjuk rasa gabungan pelajar dan mahasiswa yang menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP tersebut berakhir ricuh.  ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.
 ADITYA PRADANA PUTRA Seorang polisi memberikan minuman dalam kemasan kepada sejumlah pengunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, dekat kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/9/2019). Unjuk rasa gabungan pelajar dan mahasiswa yang menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.
Pengamat pendidikan Darmaningtyas mengatakan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar memiliki ranah yang berbeda.

"Meskipun sama-sama aksi unjuk rasa, tapi beda ranah antara unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pelajar," ucap Darmaningtyas, Rabu (2/10/2019).

Menurutnya aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bagian dari pendidikan politik mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com