KOMPAS.com - Dua orang ibu mencari anaknya, pelajar Sekolah Menengan Kejuruan yang ikut demo di kantor DPRD Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (30/9/2019).
Hari itu itu, ribuan pelajar ikut turun ke jalan dan bergabung bersama para mahasiswan.
Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) untuk UU KPK, membatalkan RKUHP, dan menuntaskan persoalan Papua secara arif dan damai.
Kepada Kompas.com, dua orang ibu yang terlihat kebingungan itu mengaku mencari anaknya.
“Masih anak SMK. Tidak boleh demo. Tugas anak SMK itu belajar. Nanti demo pas udah mahasiswa,” kata sang ibu yang tak mau menyebutkan namanya.
Kedua ibu itu kemudian memilih pulang karena tidak menemukan anaknya di antara ribuan pelajar yang turun jalan.
Baca juga: Cerita Dua Ibu Cari Anaknya yang Ikut Demo: Masih SMK, Tugasnya Belajar...
Setelah menjalani tes urine, 66 pelajar dinyatakan positif megonsumsi obat penenang benzodiazepine.
Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo mengatakan dari 74 pelajar yang berasal dari SMK swasta di Kota Sukabumi, 55 pelajar diamankan di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota dan 19 pelajar diamankan di wilayah hukum Polres Sukabum
Mereka rencannaya akan berangkat ke Jakarta dengan menumpang truk.
Wisnu mengatakan pihaknya pada Senin (30/9/2019) menggelar langkah penyekatan di beberapa tempat.
Di antaranya di Cibolang, Terminal Jalur, stasiun kereta api Sukabumi dan stasiun Cisaat.
Baca juga: Hendak ke Jakarta, 74 Pelajar SMK Sukabumi Diamankan, 66 Positif Pakai Obat Penenang
Lokasi penyekatan di Bojongkokosan Parungkuda dan daerah perbatasan Sukabumi dengan Bogor di Benda Cicurug.
Sementara itu di Karawang, polisi mengamankan 29 pelajar dari enam SMK yang akan berangkat ke JAkarta untuk mengikuti demonstrasi.