KOMPAS.com - Kabar dua pelajar SMK di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dikeluarkan dari sekolah gara-gara ikut demo mahasiswa sempat jadi viral.
Pihak sekolah pun angkat bicara dan menjelaskan, kedua orangtua siswa tersebut yang memiminta kedua anaknya tidak lagi bersekolah di SMK tersebut.
Sementara itu, kedua siswa berinisial MAH (17) dan ATS (17) dikenal sering melanggar tata tertib sekolah.
Pihak sekolah pun mengaku sudah berupaya melakukan pembinaan terhadap kedua siswa tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, membantah kabar tentang MAH dan ATS yang dikeluarkan dari sekolah karena ikut demo.
Jumeri lalu menjelaskan, dua pelajar tersebut sebenarnya tidak dikeluarkan, tapi dengan kesadaran sendiri ditarik atas inisiatif dari orangtua masing-masing.
Seperti diketahui, kedua pelajar SMK tersebut mengikuti aksi demonstrasi di Magelang pada Kamis (25/9/2019).
Baca juga: 2 Pelajar Dikeluarkan dari Sekolah karena Ikut Demo, Ini Penjelasannya
Menurut Jumeri, dua pelajar tersebut diketahui sudah beberapa kali dipanggil guru bimbingan konseling (BK). Pasalnya, mereka kerap melanggar tata tertib sekolah sejak April lalu.
Pihak sekolah sudah melakukan berbagai upaya mulai dari home visit, pemanggilan orangtua, pembinaan, hingga dibuatkan surat pernyataan tidak mengulangi lagi kepada kedua pelajar itu.
"Mereka sudah ditangani pihak sekolah sejak April, tapi berulang kali selalu dilanggar. Padahal sudah buat surat pernyataan. Akhirnya orangtuanya dipanggil kemudian ditarik anaknya," ujar Jumeri kepada Kompas.com, Rabu (2/10/2019).
Baca juga: Siswa SMA dan SMK di Garut Dijamin Tak Ikut Demo Lagi
Jumeri mengakui, terkait permasalahan pelajar ikut aksi demo, khususnya di Purworejo, tengah dilakukan upaya pencegahan terhadap para siswa.