BANYUMAS, KOMPAS.com - Personel gabungan masih berupaya memadamkan api di hutan lereng Gunung Slamet, tepatnya Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kusworo, relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas yang turut dalam tim gabungan mengatakan, hutan yang terbakar berada di ketinggian 3.000 mdpl.
Salah satu kesulitan yang dialami adalah jauhnya jarak tempuh ke titik api.
"Kalau dari Kaligua (Kabupaten Brebes) kemarin, saya dan lainnya jalan kaki sekitar lima jam. Kalau dari arah Baturraden (Kabupaten Banyumas) butuh waktu delapan jam. Kalau warga lokal itu bisa lima jam," kata Kusworo di di Posko Karhutla Gunung Slamet Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/9/2019).
Baca juga: Jatuh Bangun Petugas Padamkan Kebakaran Gunung Slamet, Tulang Retak hingga Kena Hipoksia
Titik api awalnya muncul di kawasan hutan dilayah Kabupaten Brebes dan tegal. Rupanya, titik api merembet ke bagian atas punggungan, bahkan merembet juga ke lereng gunung yang menjadi perbatasan Kabupaten Brebes dan Banyumas.
"Saya kemarin berada di Kaligua. Kami naik ke sana masuk ke petak 58D-10. Setelah, padam ternyata api merembet ke petak 58D-12. Itu apinya sangat besar, satu jam bisa sampai 1 hektar lebih (yang terbakar)," tutur Kusworo.
Seperti diketahui, Kamis (19/9/2019) lalu, tim gabungan diberangkatkan dari posko yang didirikan di Kabupaten Brebes.
Kemudian Jumat (20/9/2019) malam posko dipindah ke Baturraden setelah api mengarah ke wilayah Kabupaten Banyumas.
Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf Chandra mengatakan bahwa pemadaman kebakaran terkendala medan yang sulit. Lokasi berada di ketinggian dengan medan yang terjal.
Baca juga: Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Kendalikan Titik Api di Gunung Slamet
Pihaknya masih terus memantau perkembangan terbaru tiga tim yang masih berupaya memadamkan api. Tim tersebut diberangkatkan dari Baturraden Jumat malam.
"Satu tim kurang lebih 40 orang. Apabila ada perkembangan situasi akan kita naikkan lagi ke atas sambil melihat bagaimana perkembangan dari laporan tim satu juga," jelas Chandra.
Sejak Kamis sendiri, pemerintah setempat telah mengerahkan lebih dari 400 personel gabungan dari unsur TNI, Polri dan masyarakat.