Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Kematian Lily TKW Asal Ternate, Diduga Dibunuh hingga Pesan Terakhir

Kompas.com - 20/09/2019, 06:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kematian seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Maluku Utara, Lily Wahidin (28), menyisakan banyak tanya bagi keluarga.

Pasalnya, pihak keluarga Lily menemukan sejumlah kejanggalan, baik di dalam dokumen kematian atau di jasad korban. 

Di dokumen kematian yang diterima keluarga, tertulis Lily meninggal karena terjatuh dari lantai 3 apartemen. Namun, pihak keluarga tidak menemukan dokumentasi apapun terkait kejadian yang menewaskan Lily. 

Selain itu, keluarga juga melihat kondisi jasad Lily penuh dengan bekas jahitan. Menanggapi kasus tersebut, polisi Indonesia berencana akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian Malaysia.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kejanggalan terkait kematian Lily menurut pihak keluarga

Keluarga menduga kematian Lily bukan karena jatuh, tapi dibunuh. Hal itu disampiakan oleh suami Lily, Mahrus Adam, saat melihat kondisi jasad istrinya dan dokumen kematian yang dia terima.

“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2019).

Menurut Mahrus, di jenazah Lily terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat yang dipertanyakan pihak keluarga.

“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” kata Mahrus lagi.

Baca juga: Banyak Kejanggalan, Keluarga Menduga TKW Lily Dibunuh, Organ Tubuh Diambil

2. Keluarga mencurigai dokumen kematian Lily, abal-abal

Menurut Mahrus, dalam dokumen kematian Lily tidak dijelaskan rumah sakit mana yang merawat istrinya sejak dinyatakan jatuh.

Di situ hanya tertulis bahwa tempat kematiannya di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.

Lalu, di bawah dokumen daftar kematian/permit mengubur juga tidak ada satu pun pejabat yang bertanda tangan yang mengesahkannya.

Yang ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya. Begitu pun pada dokumen fotokopi yang tertulis di kop Polis Diraja Malaysia.

“Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi,” katanya. Tak ada satupun yang bertanda tangan, baik dari pengadu, jurubahasa (jika ada) maupun penerima laporan.

Baca juga: 10 Wanita Korban Pemerasan Foto Bugil di Medsos, Diduga Tak Hanya dari Ngawi

3. Selisih waktu laporan kejadian dan dokumen kematian

Pada bagian atas dokumen laporan, tertulis penerima laporan yaitu Muhi B Paie dan pengadu yaitu Oscar Anak Johnson.

Lalu, pada bagian pengadu menyatakan bahwa:

Pada tarikh 02/09/2019 jam lebih kurang 0155HRS semasa saya bertugas bersama KPL/S 21158 di pusat kawalan daerah (Mers 999) IPD timur laut, terima aduan kecemasan dari system mers 999 RC KL Call No.PPTL19-00006016.

Pasal ada orang jatuh dari bangunan di bangunan prima tanjung jalan fettes. Arahkan anggota URB Pulau Tikus ke lokasi kejadian untuk tindakan selanjutnya.

Sekian maklumat pertama saya.

Pihak keluarga menemukan bahwa laporan itu tertulis waktu, tanggal 2/9/2019, pukul 02.18 AM.

Jam ini hanya berselang satu menit dengan dokumen daftar kematian/permit mengubur (akta pendaftaran dan kematian) yakni pukul 02.17 AM.

Selain itu, Mahrus mengatakan, tak ada satu pun dokumentasi istrinya mulai jatuh dari bangunan, dirawat hingga Polisi Diraja Malaysia memasang garis polisi di lokasi kejadian.

“Satu lagi, di ponsel di Facebooknya ada dirawat persinggahan yakni pada tanggal 30 Agustus 2019, Lily di Tangerang,” kata Mahrus.

Baca juga: Seorang TKI Asal Maluku Utara Meninggal di Malaysia, Keluarga Temukan Kejanggalan

4. Ada jahitan dari bawah kerongkongan hingga bawah pusar

Saat menerima peti jenazah Lily pada 5 September 2019, keluarga kaget dengan kondisi jasad Lily di dalam peti.

Saat itu, keluarga melihat di beberapa bagian tubuh Lily ada sejumlah bekas jahitan, seperti di bagian kepala, perut kemudian pinggul sebelah kanan.

“Hanya saja, kalau jatuh dari ketinggian kenapa ada jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Kemudian di bagian pinggul kanan juga ada jahitan, beberapa bagian tubuh lain memar, serta paha kanan terlihat sudah pendek karena patah,” kata Mahrus.

Baca juga: Ada Jahitan Panjang di Tubuh TKW yang Tewas di Malaysia

5. Polda Riau akan selidiki kasus kematian Lily

Kabid Humas Polda Maluku Utara, AKBP Hendri Badar mengatakan, Polda Malut telah mengambil langkah-langkah atas pertanyaan dari pihak keluarga korban atau TKW yang meninggal di Malaysia.

Polda Maluku Utara, kata dia, telah mengirimkan tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) ke Mabes Polri dalam rangka melakukan koordinasi dengan divisi hubungan internasional polisi diraja Malaysia.

“Setelah kami melihat jenazah sudah ada pemeriksaan luar dari Dokkes (dokter kesehatan) Polda Malut, dari situ penyidik melakukan upaya dengan mengirim tiga orang ke Mabes Polri,” kata Hendri Badar, kepada Kompas.com, di ruang kerjanya, Rabu (18/9/2019).

Seperti diketahui, Lily, dipekerjakan di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga.

Dirinya direkrut oleh PT Maharani Tri Utama Mandiri dengan kantor cabang yang beralamat di Jalan Lingkungan Marikurubu RT 011 RW 006, Kelurahan Marikurubu, Kota Ternate.

Baca juga: Selidiki Kematian TKW Lily, Polri Koordinasi dengan Aparat Malaysia

6. Pesan terakhir Lily kepada sang suami

Mahrus mengatakan, istrinya sempat mengirim foto salah satu dokumen penting itu yaitu kontrak kerja antara Lily selaku pekerja dengan pengguna atau majikan yakni Lim Joo Lee.

Di bawah tanda tangan Lily Wahidin di kontrak kerja itu tertera tanggal 1/7/2019, sementara di bawah tanda tangan pengguna tertanggal 24/7/2019.

“Dokumen itu dia kirim ketika masih di Jakarta atau satu dua hari menjelang keberangkatannya ke Malaysia,” kata Mahrus, Kamis (19/09/2019).

“Setelah dia kirim foto-foto dokumen itu, dia berpesan bahwa tolong disimpan ini semuanya, mungkin suatu saat akan berguna,” imbuh Mahrus.

Atas kiriman foto-foto serta pesan istrinya itu, Mahrus bersama keluarga lain sempat menaruh curiga, jika ada yang tidak beres dengan Lily di sana.

Selain itu, menurut Mahrus, tanda tangan di dokumen itu bukanlah tanda tangan istrinya.

Baca juga: Ini Pesan dan Foto yang Dikirim TKW Lily ke Keluarga Sebelum Meninggal

Sumber: KOMPAS.com (Fatimah Yamin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com