Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kejanggalan, Keluarga Menduga TKW Lily Dibunuh, Organ Tubuh Diambil

Kompas.com - 19/09/2019, 16:38 WIB
Yamin Abdul Hasan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Keluarga tenaga kerja wanita (TKW) Lily, menduga kematian Lily bukan karena jatuh, tapi dibunuh. 

Hal itu terlihat dari sejumlah kejanggalan dari jenazah TKW asal  Kota Ternate, Maluku Utara ini.

Di jenazah Lily terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat yang dipertanyakan pihak keluarga.

Juga terdapat ketidaksesuaian pada dokumen kematian Lily.

“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus, suami Lily saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Ada Jahitan Panjang di Tubuh TKW yang Tewas di Malaysia

“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” kata Mahrus lagi.

Dalam dokumen kematian Lily, tidak dijelaskan rumah sakit mana Lily dirawat sejak dinyatakan jatuh.

Di situ hanya tertulis bahwa tempat kematiannya di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.

Di bawah dokumen daftar kematian/permit mengubur juga tidak ada satu pun pejabat yang bertanda tangan yang mengesahkannya.

Yang ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya.

Begitu pun pada dokumen fotokopi yang tertulis di kop Polis Diraja Malaysia.

“Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi,” katanya.

Tak ada satupun yang bertanda tangan, baik dari pengadu, jurubahasa (jika ada) maupun penerima laporan.

Namun, di bagian atas tertulis penerima laporan yaitu Muhi B Paie dan pengadu yaitu Oscar Anak Johnson.

Dalam dokumen itu, pada bagian pengadu menyatakan bahwa:

Pada tarikh 02/09/2019 jam lebih kurang 0155HRS semasa saya bertugas bersama KPL/S 21158 di pusat kawalan daerah (Mers 999) IPD timur laut, terima aduan kecemasan dari system mers 999 RC KL Call No.PPTL19-00006016.

Pasal ada orang jatuh dari bangunan di bangunan prima tanjung jalan fettes. Arahkan anggota URB Pulau Tikus ke lokasi kejadian untuk tindakan selanjutnya. Sekian maklumat pertama saya.

Dalam laporan itu juga tertulis waktu, tanggal 2/9/2019, pukul 02.18 AM.

Jam ini hanya berselang satu menit dengan dokumen daftar kematian/permit mengubur (akta pendaftaran dan kematian) yakni pukul 02.17 AM.

Mahrus mengatakan, tak ada satu pun dokumentasi istrinya mulai jatuh dari bangunan, dirawat hingga Polisi Diraja Malaysia memasang garis polisi di lokasi kejadian.

“Satu lagi, di ponsel di Facebooknya ada dirawat persinggahan yakni pada tanggal 30 Agustus 2019, Lily di Tangerang,” kata Mahrus.

Sebelumnya diberitakan, Lily, TKW asal Kota Ternate, Maluku Utara, dipekerjakan di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga.

Baca juga: Selidiki Kematian TKW Lily, Polri Koordinasi dengan Aparat Malaysia

Ia direkrut oleh PT Maharani Tri Utama Mandiri dengan kantor cabang yang beralamat di Jalan Lingkungan Marikurubu RT 011/RW 006, Kelurahan Marikurubu, Kota Ternate.

Pihak agengsi yaitu APMorning Shine SDN.BHD.

Lily berangkat dari Ternate pada 13 Juli 2019 menuju Jakarta, dan dilatih di BLK di Bekasi selama sebulan lebih.

Kemudian berangkat dari Jakarta ke Pinang, Malaysia pada 28 Agustus 2019, dan dinyatakan meninggal pada Senin (2/9/2019) dini hari pukul 02.07 di Malaysia karena jatuh dari ketinggian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com