Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Siswa Bawa Sabit ke Sekolah, Emosi Ponsel Disita Guru...

Kompas.com - 12/09/2019, 17:04 WIB
Rachmawati

Editor

"Tetap anak didik kami dan tidak mengundurkan diri ataupun kami keluarkan," ucapnya.

GR mengaku masih ingin meneruskan sekolah. "Iya besuk," katanya singkat.

Dia bercerita datang ke sekolah membawa sabit hanya untuk mengambil gawainya.

"Saya emosi pengen mengambil handphone saya. Saya membawa sabit ingin mengambil handphone saya," ucap dia.

Saat ditanya mengenai cita-citanya saat dewasa, GR pun tidak menjawab, mengaku bingung. Ia berkata tetap akan bersekolah sampai SMK.

"Ingin melanjutkan SMA, tapi SMK ding," ucapnya.

Baca juga: Emosi Ponsel Disita Guru, Remaja Ini Bawa Sabit ke Sekolah

 

Tinggal dengan kakek buyut

Sehari-hari GR dan adiknya yang masih sekolah SD tinggal bersama kakek dan nenek buyutnya.

TS, kakek buyut GR bercerita bahwa cucu buyutnya sudah tinggal dengannya sejak masih bayi.

Ayah dan ibu GR sudah bercerai. Ibu kandung GR saat ini bekerja di Jakart dan hanya sesekali pulang untuk bertemu anaknya.

TS bekerja sebagai petani dan GR sering membantunya seperti membawa pupuk ke ladang.

"Semoga kapok dan tidak nakal lagi," ucap TS.

Baca juga: Hilangkan Jejak, Pembunuh Jasmin Kubur Kaus Berlumuran Darah dan Buang Sabit

Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon mengatakan perilaku GR yang terbilang nekat membawa sabit ke sekolah merupakan bentuk pemberontakan sebagai remaja.

"Saya kebetulan belajar psikologi pendidikan, jadi tahu sedikit tentang psikologi. Kenakalan seperti itu karena bentuk pembrontakan pada situasi dirinya yang berbeda dengan teman sebayanya," ucapnya.

Peristiwa tersebut sudah dimediasi oleh pihak kepolisian.

Pihak sekolah dan keluarga GR juga sudah membuat surat pernyataan.

"Sudah selesai, saya tadi juga berpesan kepada anak tersebut untuk tidak mengulangi dan kembali ke sekolah," ucapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Markus Yuwono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com