Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Sedekah Bumi di Banjarkerep Jombang, Warga Arak 6 Tumpeng Raksasa

Kompas.com - 07/09/2019, 22:03 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sedekah bumi digelar warga Dusun Banjarkerep, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (7/9/2019).

Ritual sedekah bumi diawali dengan arak-arakan 6 tumpeng raksasa oleh warga setempat. Enam tumpeng raksasa diarak keliling perkampungan.

Setelah diarak keliling perkampungan, 5 tumpeng raksasa tersebut diletakkan di tengah jalan di depan panggung. Sedangkan satu tumpeng lainnya dinaikkan ke atas panggung.

Kelima tumpeng raksasa yang ada di jalan dikerumuni oleh ratusan warga. Mereka terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa dari dusun setempat yang bersiap merebut setiap isi tumpeng.

Sembari menunggu aba-aba, warga yang ada di sekitar masing-masing tumpeng, saling berdesakkan karena berusaha sama-sama mendekat.

Baca juga: Di Balik Bedah Rumah Mbah Yatin, Sejak Muda Rajin Sedekah

 

Dari atas panggung, pembawa acara terus-menerus mengingatkan agar warga bersabar dan tidak mengambil isi tumpeng, hingga selesainya prosesi dan doa.

Sementara di atas panggung, tampak hadir Wakil Bupati Jombang Sumrambah, pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, serta 3 calon Kepala Desa Banjardowo dan Kepala Dusun Banjarkerep Muhammad Chozin.

Dari atas panggung, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, memimpin doa sebagai bagian dari ritual acara. Setelah itu, dia memberikan aba-aba dimulainya acara rebutan isi tumpeng.

"Kita awali dengan bacaan bismillahirrahmanirrahim, pada hitungan ketiga acara 'murak' tumpeng kita mulai. Satu, dua, tiga," ujar Sumrambah.

Mendengar aba-aba dari atas panggung, teriakan histeris dari warga yang mengeliling tumpeng raksasa tak terbendung. Mereka saling adu cepat meraih barang-barang yang ada dalam tumpeng raksasa.

"Saya mendapatkan banyak sayuran, ada kacang, terong, dapat semangka juga," kata Laila, salah satu warga saat prosesi "purakan" tumpeng sudah selesai.

Sembari menenteng sayur mayur yang didapatkan olehnya, Laila berharap tradisi sedekah bumi di kampungnya bisa terus dilanggengkan.

Kesejahteraan bersama

Kepala Dusun Banjarkerep, Desa Banjardowo, Kabupaten Jombang, Muhammad Chozin mengatakan, tradisi sedekah bumi sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu.

Tradisi itu, ujar Chozin, dimaksudkan sebagai ungkapan syukur warga atas melimpahnya hasil panen.

Kegiatan itu sekaligus sebagai ungkapan pengharapan agar warga Dusun Banjarkerep terus dilimpahi keberkahan dan kesejahteraan.

Dalam ritual sedekah bumi, dibuat gunungan atau tumpeng raksasa berisi hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, serta jajanan pasar.

Selain itu ada barang-barang dapur atau geraba, serta beragam jenis pakaian.

Semua barang yang dimasukkan ke tumpeng tersebut, kata Chozin, merupakan sumbangan warga sebagai wujud berbagi antar-sesama warga Dusun Banjarkerep.

"Ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas hasil panen kami yang bertambah. Mudah-mudahan dari acara ini penghasilan dari masyarakat Banjarkerep bisa semakin melimpah, terutama dari pertanian," katanya kepada Kompas.com. 

Dusun Banjarkerep, papar Chozin, dihuni oleh 740 jiwa penduduk. Sebagian besar penduduk menggantungkan kehidupannya dari hasil pertanian.

"Mayoritas dari hasil pertanian, terutama dari hasil panen padi dan semangka. Tahun ini kami panen semangka sama padi," jelasnya.

Ketua Panitia sedekah bumi Dusun Banjarkerep, Nalutomo, menjelaskan, sedekah bumi merupakan tradisi yang terus dilanggengkan untuk memupuk kebersamaan warga.

Dia memaparkan, setiap tumpeng raksasa pada ritual sedekah bumi memiliki makna dan maksud masing-masing. Tujuan utamanya adalah kesejahteraan warga.

Baca juga: Dua Pemancing Hilang di Tanah Lot, Keluarga Gelar Ritual Keselamatan

 

Sedekah bumi, kata Nalutomo, secara umum merupakan ungkapan rasa syukur setiap warga atas rezeki yang diterima, terutama dari sektor pertanian. Apalagi, hasil panen tahun ini dirasakan melimpah.

"Hasil bumi, wujud dari rasa syukur masyarakat desa Banjarkerep karena melimpahnya hasil panen untuk tahun ini," jelas dia kepada Kompas.com.

"Lalu untuk sandang, mudah-mudahan masyarakat Banjarkerep tidak kekurangan sandang. Mudah-mudahan masyarakat Banjarkerep ini sejahtera," kata Nalutomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com