YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengajukan kuota pengurangan populasi monyet ekor panjang hingga ribuan ekor di Kabupaten Gunungkidul.
.Jika nantinya diizinkan, monyet ekor panjang akan diekspor ke Amerika dan Cina.
Permintaan ini dilatarbelakangi konflik antara monyet ekor panjang dan manusia di sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul.
"Kita mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait monyet ekor panjang yang merusak lahan pertanian," kata Petugas Balai KSDA Gunungkidul Agus Sunarto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/9/2019).
Agus mengatakan, dari pemetaan awal diketahui monyet ekor panjang yang terlibat konflik dengan manusia berada di 11 kecamatan pada tahun 2019.
Paling banyak terjadi wilayah Kecamatan Girisubo dan Panggang. Dari hitungan kasar di wilayah Kecamatan Girisubo, ada lima koloni monyet ekor panjang yang masing-masing koloni dihuni sekitar 50 sampai 100 ekor.
Ini diduga karena semakin meningkatnya populasi monyet ekor panjang dan semakin sedikitnya makanan karena musim kemarau panjang.
Baca juga: Agar Dagangan Tak Dijarah Monyet, Pedagang Simpan Boneka Anjing di Depan Warung