Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Suka Menggoda, Kawanan Monyet Ekor Panjang Marah

Kompas.com - 26/07/2019, 16:39 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lima tahun terakhir, kawanan monyet ekor panjang selalu turun gunung saat kemarau tiba, di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta

Dalam tiga bulan terakhir,  kawanan monyet ekor panjang tersebut sampai ke permukiman warga. Beruntung, mereka tidak menyerang warga, atau menyerang para turis di kawasan wisata tersebut.  Sehinga, keberadaan mereka memang sedikit banyak mengganggu. 

Upaya mencegah kawanan monyet ekor panjang menyerang kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, sudah diupayakan oleh pengelola wisata dan warga.

Ratusan pohon buah yang tidak mengenal musim seperti pohon talok (kersen), duwet dan jambu ditanam untuk mencegah monyet turun gunung. Namun karena populasi monyet cukup banyak, aneka upaya itu belum banyak membantu. 

Baca juga: Atasi Serangan Hewan Liar, Sri Sultan Ceritakan Cara Orang Badui Tangkap Monyet

"Bahkan saat seperti ini monyet-monyet memakan buah beringin dan kayu akasia. Mungkin karena mereka sudah sangat lapar," kata Sudadi, pengelola Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran  saat ditemui di Sekretariat Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran,  Jumat (26/7/2019). 

Kawanan monyet ekor panjang yang turun gunung memang tidak membuat jumlah pengunjung wisata Gunung Api Purba Nglanggeran turun. Ada saja turis yang malah menganggu kawanan monyet itu saat makan. 

"Wisatawan sering menggoda monyet yang sedang makan karena terganggu monyet-monyet itu mbekos (marah)," ucapnya.

Cerita Sultan soal suku Badui tangkap monyet

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, pihaknya sudah menanam berbagai buah di atas gunung api purba Nglanggeran.

 

Namun diduga karena populasinya monyet ekor panjang tidak terkendali, makanan semakin berkurang.

"Mungkin populasi tidak terkendali, dan habitatnya terganggu mereka mulai masuk ke pemukiman," ucapnya.

Baca juga: Warga Curhat soal Monyet Ekor Panjang, Ini Kata Sri Sultan HB X

"Kemarin di Semin pak Gubernur (Sri Sultan HB X) sudah ngendiko (berbicara) jika akan berkooridinasi dengan dinas Kehutanan provinsi uuntuk menangani monyet.  Dulu pernah ada dari suku Badui datang, apakah akan seperti itu kami tidak mengetahui," katanya. 

Dari pantauan  Kompas.com,  kawanan monyet turun ketika diberi makanan seperti kerupuk, dan kacang.

Mereka akan kembali ke atas pohon ataupun ke bagian lain yang dirasakan aman. Mereka asyik menikmati makanan yang dilempar para turis. 

 

 


 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com