Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Populasi, Monyet Ekor Panjang Ingin Diekspor ke China dan Amerika

Kompas.com - 05/09/2019, 13:31 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Diakuinya upaya menanam pohon ini sering menemui kendala yakni adanya masyarakat yang memotong dahan pohon buah.

Baca juga: Saat Monyet Kecil Disuruh Curi Makanan, Monyet Dewasa Berjaga di Luar...

Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar ikut menjaga ekosistem. 

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Gunungkidul monyet ekor panjang mendekati permukiman.

Salah satunya di Kecamatan Semin. Hal itu diceritakan salah seorang perwakilan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Pundungsari, Sudiyono di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat kunjungan kerja ke Desa Rejosari, Kecamatan Semin, 22 Juli lalu.

Dia mengatakan, selama beberapa tahun terakhir warga yang mengelola lahan di pegunungan Desa Pundungsari dan Karangsari tidak bisa menanam tanaman karena hampir setiap hari didatangi monyet ekor panjang. 

Saat ini warga hanya menanam pohon keras, seperti jati. Sementara untuk palawija sudah tidak berani.

"Keranya (Monyet) menyebar, lalu masyarakat di sekitarnya kesulitan untuk menghalau, banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena diserang (monyet) ekor panjang," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com